Huawei Tunda Produksi Akselerator AI: Apa Penyebabnya?

Perusahaan teknologi raksasa, Huawei, dilaporkan menunda produksi Ascend 910C, akselerator kecerdasan buatan (AI) terbarunya. Penundaan ini terjadi di tengah rencana ekspansi pesaingnya, Nvidia, ke pasar China. Situasi ini menimbulkan pertanyaan menarik tentang dinamika persaingan di industri chip AI global, khususnya di tengah gejolak geopolitik saat ini. Informasi ini didapat dari berbagai sumber, termasuk laporan Phone Arena dan cuitan dari akun pembocor informasi teknologi ternama.

Penundaan Produksi Ascend 910C Huawei: Masalah Rantai Pasokan dan Persaingan Lokal

Produksi massal Ascend 910C, yang semula dijadwalkan bulan Juni 2024, kini ditunda hingga akhir tahun. Penyebabnya, menurut sumber anonim, adalah masalah kompleks yang melibatkan rantai pasokan.

Huawei menghadapi kendala dalam mendapatkan komponen yang dibutuhkan untuk produksi chip tersebut. Situasi ini diperparah oleh keterbatasan pasokan dari pesaing domestik yang juga masih dalam tahap pengembangan atau belum memiliki cukup stok untuk memenuhi kebutuhan Huawei.

Hal ini menunjukkan tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi China dalam membangun ekosistem chip domestik yang mandiri dan kompetitif. Ketergantungan pada rantai pasokan global dan persaingan yang ketat di pasar dalam negeri menjadi hambatan besar.

SMIC sebagai Mitra Produksi Ascend 910C dan Strategi Arsitektur 7nm

Meskipun tertunda, Huawei tetap berencana menggunakan jasa Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), perusahaan manufaktur chip asal China, untuk memproduksi Ascend 910C.

SMIC akan menggunakan arsitektur 7nm generasi kedua mereka, yang dikenal sebagai N+2, untuk proses manufaktur chip AI canggih ini. Pemilihan SMIC dan teknologi N+2 menunjukkan komitmen Huawei untuk tetap berinovasi di tengah kendala yang ada.

Penggunaan teknologi 7nm generasi kedua ini diharapkan dapat meningkatkan performa dan efisiensi Ascend 910C. Hal ini penting untuk bersaing dengan produk sejenis dari perusahaan lain seperti Nvidia.

Ekspansi Nvidia di China: Strategi Tepat Sasar Pasar Raksasa

Berbeda dengan Huawei, Nvidia justru mengambil langkah ekspansi ke pasar China dengan meluncurkan akselerator AI B40. Chip ini dirancang khusus untuk pasar China dan memenuhi peraturan ekspor Amerika Serikat.

Arsitektur Blackwell yang digunakan pada B40 memungkinkan Nvidia untuk beroperasi di China tanpa melanggar sanksi ekspor AS. Hal ini menunjukkan strategi cerdas Nvidia dalam menavigasi lingkungan regulasi yang kompleks.

Peluncuran B40 mencerminkan potensi pasar China yang sangat besar untuk teknologi AI. Nvidia tampaknya yakin bisa meraih keuntungan signifikan dari pasar ini meskipun ada hambatan politik dan ekonomi.

Kesimpulan: Dinamika Persaingan Chip AI di Era Geopolitik yang Kompleks

Penundaan produksi Ascend 910C Huawei dan ekspansi Nvidia di China menggambarkan dinamika persaingan yang kompleks dalam industri chip AI. Faktor-faktor seperti rantai pasokan, regulasi ekspor, dan persaingan domestik memainkan peran krusial. Ke depannya, inovasi teknologi dan strategi yang cermat akan menjadi kunci keberhasilan bagi perusahaan-perusahaan yang bermain di arena ini. Perkembangan selanjutnya akan sangat menarik untuk disimak, terutama bagaimana Huawei dapat mengatasi kendala rantai pasokan dan kembali bersaing dengan pemain global lainnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *