Trump Desak Israel Tunda Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran

Trump Desak Israel Tunda Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran
Sumber: CNNIndonesia.com

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak sekutunya, Israel, untuk menahan diri dari serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi bahwa Israel tengah mempertimbangkan tindakan militer terhadap Iran.

Trump menyatakan bahwa kesepakatan antara Israel dan Iran mungkin akan segera tercapai jika Teheran mau berkompromi. Ia mengakui bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan serangan tersebut, namun Trump memperingatkan bahwa hal itu dapat memicu “konflik besar”. Ketakutan akan konflik inilah yang mendorong AS untuk menarik sebagian staf kedutaannya di kawasan tersebut.

“Kami cukup dekat dengan kesepakatan yang cukup bagus,” kata Trump kepada wartawan pada Kamis (12/6), seperti dikutip dari AFP. Pernyataan ini menunjukkan adanya optimisme dari pihak AS terkait potensi penyelesaian diplomatik.

Menanggapi pertanyaan tentang diskusi dengan Netanyahu, Trump menyatakan, “Saya tidak ingin mereka melakukannya, karena saya pikir itu akan merusaknya.” Namun ia menambahkan dengan cepat, “Mungkin sebenarnya membantu, tetapi itu juga bisa merusaknya,” menunjukkan keraguannya terhadap efektivitas serangan militer.

Ketidakpastian mengenai dampak serangan militer tersebut tampak jelas dalam pernyataan Trump. Ia menekankan preferensinya terhadap penyelesaian yang dinegosiasikan, menunjukkan pendekatan yang lebih diplomatis dibandingkan dengan intervensi militer.

Steve Witkoff, penasihat Trump untuk Timur Tengah, akan melakukan putaran pembicaraan keenam dengan Iran di Oman pada minggu berikutnya. Pembicaraan ini akan menjadi krusial mengingat Iran telah menyatakan niatnya untuk meningkatkan produksi uranium yang diperkaya, sebuah poin penting dalam negosiasi.

Trump menggambarkan dirinya sebagai pencinta perdamaian dan lebih memilih penyelesaian yang dinegosiasikan. “Saya ingin menghindari konflik. Iran harus bernegosiasi sedikit lebih keras — artinya mereka harus memberi kita beberapa hal yang tidak ingin mereka berikan saat ini,” tegasnya.

Meskipun Trump berharap tercapainya kesepakatan damai, ia mengakui kemungkinan serangan Israel terhadap Iran. “Saya tidak ingin mengatakan itu akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi tampaknya itu adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi,” ujarnya, menunjukkan adanya risiko nyata akan terjadinya konflik militer.

Situasi geopolitik di Timur Tengah tetap tegang. Ketegangan antara Iran dan Israel, ditambah dengan keterlibatan AS, membuat potensi konflik berskala besar menjadi ancaman nyata. Pernyataan Trump menekankan urgensi pencarian solusi diplomatik untuk menghindari konsekuensi yang lebih buruk.

Meskipun Trump menyerukan penyelesaian damai, ancaman penggunaan kekuatan militer oleh Israel tetap ada. Hal ini menyoroti kompleksitas situasi dan kebutuhan akan diplomasi yang cermat dan teliti dari semua pihak yang terlibat.

Keberhasilan negosiasi antara Iran dan AS akan bergantung pada kompromi dari kedua belah pihak. Keengganan Iran untuk memberikan konsesi tertentu bisa menjadi penghalang utama dalam mencapai perjanjian damai.

Peran AS sebagai mediator dalam konflik ini sangat penting. Kemampuan AS untuk mempengaruhi baik Iran maupun Israel akan menentukan keberhasilan upaya diplomasi untuk mencegah konflik bersenjata.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *