Harga Pangan Jakarta: Beras Turun, Cabai Murah? Cek Update Terbaru!

Harga Pangan Jakarta: Beras Turun, Cabai Murah? Cek Update Terbaru!
Sumber: Kompas.com

Harga sejumlah komoditas pangan di Jakarta mengalami fluktuasi dalam beberapa hari terakhir. Data dari situs Info Pangan Jakarta milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta pada Senin, 16 Juni 2025, menunjukkan tren kenaikan dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan harga terutama terjadi pada bumbu dapur dan protein hewani.

Beberapa komoditas mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan. Ini menjadi perhatian mengingat dampaknya terhadap daya beli masyarakat.

Lonjakan Harga Bumbu Dapur dan Protein Hewani

Bawang merah mengalami kenaikan tipis sebesar Rp 12, menjadi Rp 50.462 per kilogram. Harga telur ayam ras juga naik Rp 27, menjadi Rp 28.471 per kilogram.

Daging sapi mencatatkan kenaikan Rp 217, kini dibanderol Rp 139.067 per kilogram. Minyak goreng curah juga ikut naik Rp 135, menjadi Rp 20.114 per kilogram.

Gula pasir naik Rp 86, menjadi Rp 19.067 per kilogram. Ikan bandeng juga mengalami kenaikan harga, mencapai Rp 42.303 per kilogram setelah naik Rp 113.

Penurunan Harga pada Beberapa Komoditas

Di sisi lain, beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga. Beras IR-I turun Rp 74, menjadi Rp 14.627 per kilogram.

Kelompok cabai juga mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Cabai rawit merah turun Rp 1.085, menjadi Rp 45.111 per kilogram.

Cabai merah besar turun Rp 908, menjadi Rp 51.400 per kilogram. Cabai merah keriting juga turun Rp 631, menjadi Rp 49.962 per kilogram.

Harga daging ayam broiler turun Rp 274, menjadi Rp 38.800 per kilogram. Ikan mas dan ikan lele juga mengalami penurunan harga masing-masing sebesar Rp 121 dan Rp 91.

Analisis Fluktuasi Harga dan Implikasinya

Fluktuasi harga komoditas pangan ini mencerminkan dinamika pasokan dan permintaan di pasar menjelang pertengahan tahun. Faktor cuaca, musim panen, dan distribusi barang juga berperan dalam menentukan harga.

Kenaikan harga pada beberapa komoditas pokok dapat berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga pangan.

Pentingnya pemantauan harga dan ketersediaan stok pangan secara rutin menjadi kunci dalam mengantisipasi gejolak harga di masa mendatang. Kerjasama antar lembaga terkait juga dibutuhkan untuk memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Penurunan harga pada beberapa komoditas, meskipun memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen, tetap membutuhkan perhatian agar tren penurunan ini dapat berkelanjutan. Pemerintah perlu memastikan kontinuitas pasokan dan mencegah spekulasi harga.

Secara keseluruhan, fluktuasi harga pangan di Jakarta ini menjadi indikator penting bagi kebijakan stabilisasi pangan. Pemantauan yang ketat dan strategi yang tepat diperlukan untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh warga Jakarta.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *