Rahasia Desa Kaya China: Revitalisasi Pedesaan & Mesin Ekonomi Baru

Rahasia Desa Kaya China: Revitalisasi Pedesaan & Mesin Ekonomi Baru
Sumber: Suara.com

Richard Henry Tawney, ekonom dan sejarawan Inggris, menggambarkan kondisi pedesaan China pada 1932 sebagai masyarakat yang sangat rapuh. Dalam bukunya, “Land and Labor in China,” ia menyamakan penduduk desa dengan seseorang yang tenggelam hingga leher, di mana riak kecil saja sudah cukup untuk menenggelamkannya.

Transformasi Pedesaan China: Dari Krisis hingga Revitalisasi

Gambaran suram Tawney tersebut menggambarkan ketidakstabilan kehidupan di pedesaan China masa lalu. Namun, lebih dari sembilan dekade telah berlalu, dan wajah pedesaan China telah berubah drastis.

Perubahan ini dapat dibagi menjadi dua periode utama: sebelum dan sesudah reformasi dan keterbukaan ekonomi pada 1978.

China pascakolonial menghadapi berbagai tantangan, termasuk perang, separatisme, dan industrialisasi yang tidak merata. Kondisi ini mendorong pemerintah Partai Komunis China (PKC) untuk fokus pada integrasi nasional.

Bahkan sejak masa Tiongkok kuno, pedesaan tidak pernah sepenuhnya otonom. Setiap dinasti yang berkuasa selalu berupaya memengaruhi para bangsawan daerah.

Visi Politik dan Pembangunan Pedesaan

Para pemimpin China selalu mengusung visi integrasi sosial, mulai dari “Persatuan Besar Rakyat Tiongkok” karya Mao Zedong hingga “Komunitas untuk Masa Depan Bersama bagi Umat Manusia” oleh Xi Jinping.

Pada 2017, Presiden Xi Jinping meluncurkan inisiatif “revitalisasi pedesaan”. Inisiatif ini kemudian dituangkan dalam dokumen komprehensif “Perencanaan Strategis 2018-2022 untuk Revitalisasi Pedesaan”.

Tujuan utama revitalisasi pedesaan adalah meningkatkan produksi pertanian, memperbaiki lingkungan, dan mengurangi kemiskinan. China telah menggelontorkan dana besar untuk mencapai tujuan tersebut.

Era Baru Pedesaan China: Menghapus Kemiskinan Absolut

Sejak 2013 hingga 2021, China telah menginvestasikan hampir 1,6 triliun yuan (sekitar USD 246 miliar) untuk program pengentasan kemiskinan.

Pada Februari 2021, Presiden Xi Jinping menyatakan China telah berhasil menghapus kemiskinan absolut. Lebih dari 98 juta penduduk desa yang sebelumnya hidup di bawah garis kemiskinan telah terangkat.

Untuk memperkuat komitmen ini, pada 2021, pemerintah China membentuk Administrasi Nasional untuk Revitalisasi Pedesaan (NARR) di bawah Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan.

Pendapatan per kapita penduduk pedesaan telah meningkat signifikan. Pada tahun 2020, mencapai 17.131 yuan (sekitar Rp 38 juta). Transformasi ini menandai babak baru bagi pedesaan China, jauh dari gambaran suram yang dilukiskan Tawney puluhan tahun lalu.

Kisah revitalisasi pedesaan China menunjukkan upaya besar pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan membangun kesejahteraan masyarakat. Sukses ini menjadi contoh penting bagi negara-negara lain yang menghadapi tantangan serupa dalam pembangunan pedesaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *