Sebelum ke Napoli, De Bruyne Hampir Hancurkan Mimpi Guardiola

Kepindahan Kevin De Bruyne dari Manchester City ke Napoli pada Juni ini mengejutkan banyak pihak. Setelah delapan musim gemilang dan penuh trofi bersama The Citizens, De Bruyne meninggalkan klub tanpa perpanjangan kontrak, sebagian besar disebabkan oleh penurunan performa akibat cedera.

Banyak yang memperkirakan De Bruyne akan melanjutkan karier di Major League Soccer bersama Chicago Fire. Namun, pilihannya bergabung dengan juara Serie A, Napoli, membuat publik sepak bola dunia tercengang. Napoli sedang membangun skuad untuk mempertahankan dominasi mereka di Liga Italia.

Namun, sebuah laporan dari The Athletic mengungkapkan fakta mengejutkan: De Bruyne sempat menjalin komunikasi dengan Liverpool, klub yang telah menjadi favoritnya sejak kecil. Ini merupakan sebuah twist yang tak terduga mengingat rivalitas sengit antara Liverpool dan Manchester City.

Masa Lalu De Bruyne dan Kecintaannya pada Liverpool

Dalam sebuah wawancara lama saat masih bermain untuk Genk, De Bruyne pernah menyatakan, “Liverpool adalah klub favorit saya. Pemain idola saya Michael Owen. Suatu hari saya ingin bermain di sana.” Pernyataan ini kini menjadi sorotan, mengingat peluangnya untuk bergabung dengan klub Merseyside tersebut.

Rivalitas Manchester City dan Liverpool sangat intens dalam satu dekade terakhir. Keduanya saling beradu kekuatan untuk memperebutkan gelar Premier League, menciptakan persaingan yang panas baik di dalam maupun luar lapangan. Delapan gelar Premier League terakhir hanya dimenangkan oleh kedua klub ini.

Transfer langsung antara kedua klub ini tergolong jarang terjadi. Sejak James Milner pindah dari City ke Liverpool pada 2016 dan Raheem Sterling ke Etihad, tidak ada lagi transfer pemain utama secara langsung antara kedua klub raksasa tersebut. Jika De Bruyne bergabung dengan Liverpool, itu akan menjadi “pengkhianatan terbesar” bagi sebagian suporter City.

Pilihan Liverpool dan Masa Depan De Bruyne

Namun, Liverpool akhirnya memilih untuk fokus pada rencana jangka panjang mereka. Manajer Arne Slot lebih tertarik untuk merekrut Florian Wirtz, gelandang muda berbakat asal Jerman dari Bayer Leverkusen, dengan biaya transfer yang fantastis sebesar 125 juta euro.

Keputusan Liverpool tersebut membuka jalan bagi De Bruyne untuk bergabung dengan Napoli. Di Napoli, De Bruyne berkesempatan untuk menunjukkan kualitasnya di Serie A, membuktikan bahwa pada usia 33 tahun, ia masih mampu bersaing di level tertinggi.

Kepindahan De Bruyne ke Napoli merupakan bab baru dalam kariernya yang gemilang. Meskipun sempat tersirat peluang untuk bergabung dengan klub idolanya, Liverpool, De Bruyne akhirnya memilih tantangan baru di Italia. Kisah ini juga menyoroti betapa dinamisnya bursa transfer sepak bola modern, dengan kejutan-kejutan yang selalu hadir.

Kontributor: M.Faqih

Catatan Tambahan: Artikel ini bisa diperkaya dengan analisis lebih lanjut mengenai dampak kepindahan De Bruyne bagi Napoli dan Manchester City, serta perbandingan gaya bermain De Bruyne dengan pemain-pemain kunci di Napoli dan Liverpool. Informasi mengenai reaksi fans City dan Liverpool terhadap rumor kepindahan De Bruyne juga bisa menambah kedalaman artikel.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *