Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan aksesibilitas transportasi publik bagi warganya. Langkah terbaru yang diambil adalah dengan menambah rute baru Transjabodetabek dan Transjakarta, menjangkau wilayah penyangga Jakarta dan menghubungkan area penting di dalam kota.
Rencana perluasan ini menargetkan peningkatan kenyamanan dan efisiensi perjalanan, mengurangi kemacetan, dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. Berikut detail pengembangan transportasi publik terbaru di Jakarta.
Transjabodetabek Rute Baru: Bekasi – Dukuh Atas via Tol Becakayu
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan rencana peluncuran rute Transjabodetabek baru yang menghubungkan Bekasi dan Dukuh Atas. Rute ini akan melewati Tol Becakayu.
Meskipun belum diumumkan tanggal peluncuran resminya, Pramono optimis rute ini akan sangat diminati mengingat tingginya potensi penumpang.
Pemilihan jalur Tol Becakayu diharapkan mampu memangkas waktu tempuh dan menghindari kemacetan di jalan arteri.
Peningkatan Konektivitas Blok M sebagai Transit Utama
Selain pengembangan Transjabodetabek, Pemprov DKI juga fokus meningkatkan peran Blok M sebagai pusat transit utama. Ini ditandai dengan penambahan beberapa rute Transjakarta baru yang menuju Blok M.
Tiga rute baru yang sudah dibuka adalah PIK 2-Blok M, Alam Sutera-Blok M, dan Bogor-Blok M. Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses warga Jakarta dan sekitarnya ke Blok M.
Renovasi Blok M sebelumnya telah dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas area tersebut. Kini, Blok M diharapkan menjadi “M Blok Hub” yang modern dan efisien.
Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus Resmi Beroperasi
Sebagai bentuk nyata komitmen Pemprov DKI dalam meningkatkan layanan transportasi publik, rute Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus telah resmi beroperasi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, secara resmi meluncurkan rute ini pada 4 Juni 2025. Rute ini melewati Tol Depok-Antasari (Desari).
Waktu tempuh rute Sawangan-Lebak Bulus bervariasi, sekitar 150 menit pada jam sibuk dan 70 menit di luar jam sibuk. Terdapat 10 unit bus yang melayani rute ini.
Rute ini memiliki total 11 titik pemberhentian, enam di Jakarta dan lima di Depok. Harapannya, rute ini dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Dengan biaya Rp2.000, rute ini menawarkan alternatif transportasi yang lebih terjangkau dan aman dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan detail rute yang dilalui, mulai dari Terminal Sawangan hingga Lebak Bulus melalui Tol Desari.
Ke depannya, diharapkan pengembangan transportasi publik ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Komitmen Pemprov DKI dalam meningkatkan layanan ini patut diapresiasi sebagai upaya nyata dalam membangun sistem transportasi yang terintegrasi dan efisien.
Dengan adanya rute-rute baru ini, diharapkan mobilitas masyarakat akan semakin mudah dan lancar, berkontribusi pada perkembangan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.





