Inter Milan Butuh Istirahat: Inilah Alasan Kenapa Mereka Butuh Jeda

Inter Milan Butuh Istirahat: Inilah Alasan Kenapa Mereka Butuh Jeda
Sumber: Liputan6.com

Musim 2024/2025 Inter Milan berakhir dengan kekecewaan besar. Setelah tersisih secara dramatis dari Piala Dunia Antarklub 2025, klub asal Italia ini harus menelan pil pahit penuh pasang surut sepanjang musim.

Puncaknya adalah kekalahan 0-2 dari Fluminense di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub. Kegagalan ini menambah daftar kekecewaan Inter setelah sebelumnya kalah telak di final Liga Champions dan kehilangan gelar Serie A.

Kegagalan di Piala Dunia Antarklub dan Perubahan Pelatih

Inter Milan, yang beberapa pekan sebelumnya berhasil menyingkirkan Barcelona di semifinal Liga Champions, justru tumbang di final melawan PSG dengan skor mencolok 0-5.

Kegagalan mempertahankan gelar Serie A yang direbut Napoli dan penampilan mengecewakan di Piala Dunia Antarklub membuat kursi kepelatihan Simone Inzaghi terancam.

Setelah empat tahun menukangi Inter, Inzaghi akhirnya dipecat. Posisinya digantikan oleh legenda Inter, Cristian Chivu.

Era Baru Inter di Bawah Cristian Chivu

Penunjukan Cristian Chivu sebagai pelatih baru Inter cukup mengejutkan. Pengalaman melatihnya masih terbatas, hanya menangani Parma selama 13 pertandingan.

Namun, manajemen Inter melihat potensi Chivu dalam membina pemain muda. Ia telah malang melintang di akademi Inter sejak 2018 dan memiliki relasi kuat dengan para pemain muda berbakat.

Untuk mewujudkan visi membangun tim muda, Inter pun mendatangkan beberapa talenta muda potensial.

  • Petar Sucic dari Kroasia.
  • Luis Henrique dari Brasil.
  • Ange-Yoan Bonny dari Prancis.

Wonderkid Italia, Francesco Pio Esposito, juga kembali dari masa peminjaman dan menunjukkan performa impresif di Piala Dunia Antarklub.

Lautaro Martinez dan Masa Depan Inter Milan

Meski musim telah berakhir, suasana di ruang ganti Inter masih memanas. Kapten Lautaro Martinez mengungkapkan pesan tegas kepada para pemain.

Dalam pernyataan kepada DAZN, Lautaro menyatakan bahwa hanya pemain yang berjuang sepenuh hati yang pantas bertahan di Inter.

Pernyataan tersebut dianggap sebagai sindiran bagi pemain yang dinilai kurang berkomitmen. Rumor kepergian beberapa pemain pun mulai beredar, salah satunya Hakan Calhanoglu yang dikabarkan diincar Galatasaray.

Inter Milan kini berada di persimpangan jalan. Di bawah kepemimpinan Cristian Chivu, klub ini bertekad membangun tim muda yang kompetitif. Namun, tantangan besar menanti mereka untuk bangkit dari keterpurukan dan kembali bersaing di papan atas.

Masa depan Inter Milan tergantung pada bagaimana Chivu mampu mengelola para pemain muda dan membentuk tim yang solid. Sukses atau tidaknya akan menentukan masa depan klub di musim-musim mendatang. Pernyataan keras Lautaro Martinez menjadi sinyal kuat akan perubahan besar yang akan dilakukan Inter.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *