Liverpool, sang juara Liga Inggris, menelan pil pahit kekalahan 2-3 saat bertandang ke markas Brighton di Falmer Stadium, Senin (19/5/2025). Kekalahan ini menjadi catatan pahit di akhir musim bagi The Reds, yang telah memastikan gelar juara liga beberapa pekan sebelumnya. Pertandingan ini menyajikan laga menarik, diwarnai gol-gol cepat dan penampilan apik dari kedua tim.
Pertandingan ini menjadi momen spesial bagi Mohamed Salah. Ia tidak hanya mencatatkan penampilan ke-300 di Liga Inggris, tetapi juga untuk pertama kalinya mengenakan ban kapten Liverpool di Premier League sebagai starter. Namun, kesempatan ini tidak diiringi kemenangan bagi timnya.
Debut Manis Bradley dan Dominasi Awal Liverpool
Liverpool memulai laga dengan penuh percaya diri. Meski menurunkan beberapa pemain cadangan seperti Virgil van Dijk dan Luis Diaz, The Reds mampu unggul cepat. Hanya dalam waktu sembilan menit, Conor Bradley mencetak gol debutnya di Liga Inggris. Gol ini berawal dari kerjasama apik antara Dominik Szoboszlai dan Mohamed Salah, yang diakhiri dengan tendangan Bradley yang melewati kaki pemain lawan (nutmeg) sebelum diakhiri oleh gol Harvey Elliott.
Gol ini membawa Liverpool ke catatan sejarah. Mereka menjadi tim ketiga dalam sejarah Premier League yang selalu mencetak gol di laga tandang selama satu musim, menyamai prestasi Arsenal dan Manchester United pada musim 2001-2002. Keunggulan ini bertahan hingga pertengahan babak pertama. Sayangnya, beberapa peluang emas yang tercipta tidak mampu dimaksimalkan tim tamu.
Brighton Membalas dan Membalikkan Keadaan
Brighton, yang bermain dengan semangat tinggi, menyamakan kedudukan di menit ke-32 melalui gol Yasin Ayari. Sebuah umpan lambung dari Brajan Gruda melewati pertahanan Liverpool, kemudian dikontrol dan diselesaikan dengan tembakan keras dari luar kotak penalti. Gol ini menjadi titik balik pertandingan.
Liverpool kembali unggul sebelum turun minum. Kali ini, gol spektakuler dicetak oleh Dominik Szoboszlai memanfaatkan situasi tendangan bebas. Kerjasama apik dengan Elliott menghasilkan gol indah yang membuat Liverpool menutup babak pertama dengan skor 2-1. Pertandingan berlangsung sengit dan menarik hingga peluit tanda jeda babak pertama dibunyikan.
Perlawanan Gigih Brighton dan Kekalahan Liverpool
Di babak kedua, Brighton terus menekan. Alisson Becker, kiper Liverpool, harus bekerja keras untuk menghentikan beberapa peluang emas lawan, termasuk tendangan bebas berbahaya dari Danny Welbeck. Tekanan Brighton akhirnya berbuah hasil.
Dua gol dari pemain pengganti Brighton di babak kedua memastikan kemenangan tuan rumah. Meskipun Liverpool berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan, usaha mereka tak membuahkan hasil. Pertandingan berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Brighton. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Liverpool di akhir musim, meskipun status juara telah mereka kantongi. Pertandingan ini membuktikan bahwa sepak bola selalu menawarkan kejutan, bahkan bagi tim sekuat Liverpool.
Hasil pertandingan ini menunjukkan bahwa meski telah mengamankan gelar juara, Liverpool masih perlu meningkatkan konsistensi permainan. Rotasi pemain yang dilakukan manajer Arne Slot tampaknya belum berjalan sesuai rencana. Meski begitu, performa individu beberapa pemain muda seperti Conor Bradley patut diapresiasi. Kekalahan ini juga menjadi bukti ketangguhan Brighton yang mampu memberikan perlawanan sengit terhadap juara bertahan. Musim depan akan menjadi ujian bagi Liverpool untuk mempertahankan gelar dan konsistensi performa.