Industri elektronik Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif yang signifikan, ditopang oleh meningkatnya permintaan domestik dan investasi besar-besaran. Hal ini sejalan dengan prioritas pemerintah dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, yang menempatkan sektor elektronik sebagai pilar penting dalam ekosistem manufaktur nasional.
Salah satu bukti nyata perkembangan ini adalah kehadiran pabrik baru PT Daikin Industries Indonesia (DIID), produsen alat pendingin udara (AC) terkemuka asal Jepang. Pabrik ini menandai komitmen Daikin dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup di Indonesia.
Investasi Besar Daikin di Indonesia: Pabrik AC Skala Besar
PT Daikin Industries Indonesia (DIID) resmi mengoperasikan pabrik AC hunian skala penuh pertamanya di Indonesia. Fasilitas manufaktur ini dibangun dengan mengadopsi standar dan prosedur produksi Jepang yang terintegrasi dengan basis produksi Daikin di Jepang, Thailand, dan Malaysia.
Dengan investasi mencapai Rp 3,3 triliun, pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 1,5 juta unit AC per tahun. Ketiga model utama AC hunian akan diproduksi di pabrik yang berlokasi di Kawasan GIIC Industrial Parks ini.
Teknologi terkini, termasuk Internet of Things (IoT) dan peralatan hemat energi, digunakan di pabrik ini. Hal ini sejalan dengan komitmen Daikin untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dan berstandar global.
Dampak Positif Pabrik Daikin terhadap Ekonomi dan Lingkungan Indonesia
Direktur PT Daikin Industries Indonesia (DIID) dan PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID), Budi Mulia, menekankan kontribusi positif pabrik ini terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pabrik ini membuka peluang kemitraan bisnis bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Selain itu, pabrik ini menyerap tenaga kerja sekitar 950 hingga 1.000 orang. Hal ini memberikan dampak positif bagi peningkatan lapangan kerja di Indonesia.
Lebih lanjut, Daikin menekankan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Pabrik ini dirancang dengan mengutamakan efisiensi energi dan teknologi otomasi untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Dukungan Pemerintah dan Tantangan Kedepan Industri Elektronik Indonesia
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, mengapresiasi investasi Daikin dan menekankan tingginya permintaan AC di Indonesia. Hal ini didorong oleh kenaikan suhu akibat perubahan iklim dan meningkatnya daya beli masyarakat.
Namun, Faisol juga menyoroti tantangan ketergantungan impor kompresor AC. Pemerintah mendorong Daikin untuk meningkatkan produksi komponen lokal, termasuk kompresor, untuk memperkuat kemandirian industri dalam negeri.
Regulasi pemerintah melalui Permenperin No. 7 Tahun 2025 tentang Pemberlakuan SNI Wajib untuk Elektronik Rumah Tangga juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan produk elektronik di Indonesia, termasuk AC.
Dengan kehadiran pabrik baru Daikin, diharapkan industri elektronik nasional semakin berdaya saing dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia. Komitmen Daikin terhadap inovasi, kualitas, dan keberlanjutan menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk berinvestasi di Indonesia dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.
Kehadiran pabrik ini bukan hanya sekadar investasi, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam memperkuat industri elektronik Indonesia dan menjawab tantangan global. Dengan dukungan pemerintah dan komitmen sektor swasta, industri ini diproyeksikan akan terus bertumbuh dan berjaya.