Air India: Tragedi AI171, Pemangkasan Rute Global, Investigasi Mendebarkan

Air India: Tragedi AI171, Pemangkasan Rute Global, Investigasi Mendebarkan
Sumber: Suara.com

Kecelakaan pesawat Air India AI171 pada 12 Juni 2025 yang menewaskan 241 orang telah berdampak signifikan pada operasional maskapai tersebut. Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam satu dekade terakhir.

Sebagai respons atas insiden tersebut, Air India akan memangkas jadwal penerbangan internasionalnya.

Pemangkasan Penerbangan Internasional Air India

Mulai Rabu, 18 Juni 2025, Air India mengurangi operasi internasional pesawat berbadan lebar sebesar 15 persen.

Pemangkasan ini dilakukan untuk sementara waktu, setidaknya hingga pertengahan Juli 2025, untuk memfasilitasi inspeksi keselamatan dan mengatasi gangguan operasional pasca kecelakaan.

Inspeksi telah dilakukan pada 26 dari 33 pesawat Boeing 787 milik Air India, dan pesawat tersebut telah dinyatakan layak terbang.

Pemeriksaan tambahan juga direncanakan untuk armada Boeing 777 Air India guna memastikan keamanan penerbangan.

Langkah ini diambil untuk menjamin stabilitas operasi, meningkatkan efisiensi, dan meminimalkan ketidaknyamanan penumpang.

Investigasi Kecelakaan dan Kondisi Pesawat

Otoritas terkait masih menyelidiki penyebab kecelakaan AI171 yang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad menuju Bandara Gatwick, London.

Hanya satu orang selamat dari kecelakaan tersebut, selain itu terdapat sekitar 30 korban jiwa di darat.

Ketua Air India, N Chandrasekaran, menyatakan bahwa berdasarkan catatan penerbangan terakhir, riwayat mesin pesawat yang jatuh tergolong bersih.

Mesin kanan pesawat baru dipasang pada Maret 2025, sementara mesin kiri terakhir diservis pada 2023.

Profil Air India dan Kepemilikannya

Air India merupakan perusahaan induk penerbangan India yang meliputi Air India dan Air India Express, berkantor pusat di Gurgaon, Haryana.

Kepemilikan Air India mayoritas (74,9%) dipegang oleh Tata Group, sisanya (25,1%) oleh Singapore Airlines.

Maskapai ini didirikan pada tahun 1932 oleh JRD Tata, seorang pelopor penerbangan dan pemimpin Tata Group.

Kejadian ini tentunya akan memberikan dampak besar bagi Air India, baik dari segi operasional maupun reputasi. Proses investigasi yang menyeluruh diharapkan dapat mengungkap penyebab kecelakaan dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Langkah-langkah yang diambil Air India untuk memastikan keselamatan penerbangan patut diapresiasi, namun perlu pengawasan ketat agar kepercayaan publik kembali pulih.

Pos terkait