Dua pesawat Saudi Airlines yang membawa jemaah haji mengalami insiden ancaman bom pada pertengahan Juni 2025. Kedua insiden ini terjadi dalam waktu berdekatan dan melibatkan penerbangan dari Jeddah menuju Jakarta dan Surabaya. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kedua peristiwa tersebut, dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat. Proses investigasi pun segera dilakukan untuk mengungkap asal usul ancaman dan memastikan keamanan penerbangan.
Insiden ini menyita perhatian publik dan memicu kekhawatiran akan keamanan penerbangan. Pihak berwenang segera mengambil tindakan cepat dan sigap untuk menangani situasi tersebut. Berikut detail lengkap kedua insiden ancaman bom tersebut.
Ancaman Bom di Pesawat Saudi Airlines Rute Jeddah-Jakarta
Penerbangan SV 5276 dari Jeddah menuju Jakarta menerima ancaman bom melalui surel pada pukul 07.30 WIB, Selasa, 17 Juni 2025. Email tersebut berisi ancaman dari pihak yang tidak dikenal untuk meledakkan pesawat yang membawa 442 jemaah haji.
Pesawat tersebut, yang membawa 207 penumpang pria dan 235 penumpang wanita, melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, sekitar pukul 10.44 WIB. Penumpang segera dievakuasi setelah pesawat diparkir di posisi terisolasi.
Proses Evakuasi dan Investigasi
Setelah mendarat, seluruh penumpang, yang merupakan jemaah haji kloter 12 JKS, langsung dievakuasi. Tim penjinak bom (Jibom), Kodam, dan Paskas langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Hasil pemeriksaan sementara menyatakan pesawat dalam keadaan aman dan steril dari bom. Walaupun demikian, pemeriksaan terhadap barang bawaan jemaah haji tetap dilanjutkan untuk memastikan tidak ada benda mencurigakan lainnya.
Ancaman Bom di Pesawat Saudi Airlines Rute Jeddah-Surabaya
Penerbangan SVA 5688 dari Jeddah menuju Surabaya juga mengalami insiden serupa. Kali ini, ancaman bom diterima melalui komunikasi suara lewat VPN radio telescope pada Sabtu, 21 Juni 2025.
AirNav Indonesia di Jakarta pertama kali mendeteksi ancaman tersebut dan meneruskannya ke Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur. Informasi tersebut kemudian disampaikan kepada pilot.
Pendaratan Darurat dan Penyelidikan
Atas ancaman tersebut, pesawat melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, dan mendarat dengan aman pukul 09.30 WIB. Seluruh 376 penumpang (196 pria dan 180 wanita) dan 11 awak kabin dievakuasi ke area steril.
Tim gabungan TNI, Polri, dan instansi terkait langsung melakukan penyisiran dan pemeriksaan menyeluruh. Hasilnya, tidak ditemukan benda mencurigakan atau bahan peledak.
Kesimpulan Investigasi dan Penerbangan Lanjutan
Setelah dinyatakan aman, pesawat melanjutkan penerbangan ke Bandara Juanda, Surabaya pada Minggu, 22 Juni 2025 pukul 04.19 WIB. Kecepatan dan kesigapan tim gabungan dalam menangani kedua insiden ini patut diapresiasi.
Kedua insiden ancaman bom ini membuktikan pentingnya kewaspadaan dan kesigapan dalam menghadapi ancaman keamanan penerbangan. Semoga investigasi lebih lanjut dapat mengungkap pelaku dan motif di balik ancaman tersebut. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya peningkatan sistem keamanan dan deteksi dini ancaman di bandara dan pesawat terbang. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.