Guru Demak Viral: Motif Tendang Siswa Terungkap, Identitasnya Siapa?

Guru Demak Viral: Motif Tendang Siswa Terungkap, Identitasnya Siapa?
Sumber: Poskota.com

Sebuah video berdurasi 28 detik yang viral di media sosial memperlihatkan seorang guru di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menendang kepala salah satu siswanya saat ujian berlangsung. Aksi ini menuai kecaman luas dari publik.

Video tersebut, yang pertama kali diunggah oleh akun Instagram @tkpdemak.id, memperlihatkan guru laki-laki tersebut berdiri di atas meja. Ia tampak mengenakan baju dinas cokelat dan peci.

Setelah mengajukan pertanyaan, guru tersebut tiba-tiba menendang kepala seorang siswa laki-laki yang duduk di bangku kelas. Siswa lainnya tampak terkejut namun tak berdaya.

Kekerasan Guru di Demak: Kronologi dan Pelaku

Guru yang terlibat dalam insiden ini berinisial D. Ia mengajar mata pelajaran IPA di sekolah tersebut.

Diduga, aksi kekerasan ini dipicu oleh suara siulan dari luar kelas yang mengganggu guru D. Ia salah mengira siswa yang ditendang sebagai sumber suara tersebut.

Alih-alih menegur dengan cara yang bijak, guru D justru melampiaskan emosinya dengan tindakan kekerasan yang tidak pantas dilakukan seorang pendidik.

Tanggapan Dinas Pendidikan dan Proses Hukum

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan, telah memberikan klarifikasi terkait insiden ini pada Kamis, 12 Juni 2025.

Haris menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi saat ujian berlangsung dan adanya suara siulan dari luar kelas. Pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

Meski proses klarifikasi telah dilakukan, belum ada pengumuman resmi mengenai sanksi yang akan dijatuhkan kepada guru D. Publik menantikan penyelesaian kasus ini secara transparan dan adil.

Dampak dan Refleksi atas Insiden Kekerasan

Insiden ini menimbulkan keresahan dan kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat luas tentang keamanan dan keselamatan anak di sekolah.

Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya pelatihan manajemen emosi dan pendidikan karakter bagi para guru. Kekerasan bukanlah solusi dalam mendidik anak.

Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Prioritas utama adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh siswa.

Kejadian ini mengungkap pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan menghargai hak-hak anak. Semoga kasus ini dapat menjadi momentum perbaikan sistem pendidikan dan peningkatan kualitas guru di masa depan.

Pos terkait