Haji 2024: Waspada Lonjakan Covid, Protokol Kesehatan Ketat!

Haji 2024: Waspada Lonjakan Covid, Protokol Kesehatan Ketat!
Sumber: Liputan6.com

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 178 kasus COVID-19 positif di Indonesia pada minggu ke-23 tahun 2025. Angka ini menjadi perhatian, terutama bagi jamaah haji yang baru pulang dari Tanah Suci. Langkah-langkah pencegahan perlu diintensifkan guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mohammad Imran, menekankan pentingnya kewaspadaan. Ia mengimbau jamaah haji untuk proaktif menjaga kesehatan dan melaporkan kondisi mereka kepada petugas medis.

Kewaspadaan Terhadap COVID-19 di Kalangan Jamaah Haji

Meningkatnya kasus COVID-19 di beberapa negara, termasuk Indonesia, menjadi alasan utama imbauan ini. Jamaah haji yang mengalami gejala seperti batuk dan pilek, baik selama di Tanah Suci maupun setelah kembali ke Indonesia, disarankan untuk selalu memakai masker.

Selain memakai masker, penting untuk rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Hal ini merupakan langkah dasar yang efektif untuk mencegah penyebaran virus.

Laporan riwayat perjalanan kepada petugas kesehatan juga sangat penting. Penanganan yang tepat dan cepat akan membantu mencegah penyebaran dan komplikasi lebih lanjut.

Dampak Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi Terhadap Kesehatan Jamaah

Suhu ekstrem di Arab Saudi, mencapai 45°C di Mekkah dan 47°C di Madinah, dengan kelembapan rendah di bawah 15 persen, berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bagi jamaah haji. Kondisi ini dapat memicu dehidrasi dan kelelahan akibat panas (heat exhaustion).

Panas ekstrem juga dapat memperburuk kondisi kesehatan jamaah yang memiliki penyakit kronis. Penyakit seperti hipertensi, diabetes, gagal ginjal, gagal jantung, dan penyakit paru kronis perlu diwaspadai.

Data PPIH menunjukkan tingginya angka jamaah yang membutuhkan perawatan. Hingga hari ke-44 pelaksanaan ibadah haji, tercatat 72 ribu kasus rawat jalan, dengan ISPA, hipertensi, dan diabetes sebagai tiga penyakit terbanyak.

Sementara itu, 238 jamaah dirawat di rumah sakit di Arab Saudi. Pneumonia, diabetes dengan komplikasi, dan penyakit jantung koroner menjadi tiga kasus terbanyak di rumah sakit.

Anjuran untuk Jamaah Haji Sebelum dan Sesudah Pulang ke Indonesia

Jamaah haji disarankan untuk cukup istirahat dan tidak memaksakan diri melakukan aktivitas ibadah yang berat, terutama bagi lansia dan yang memiliki penyakit bawaan. Hindari aktivitas di luar ruangan pada waktu terik (10.00-16.00 WAS).

Jika harus beraktivitas di luar ruangan saat terik, gunakan payung, semprotan wajah, dan selalu bawa air minum. Konsultasi kesehatan rutin minimal seminggu sekali juga dianjurkan.

Bagi jamaah yang telah kembali ke Indonesia, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari kepulangan.

Langkah-langkah pencegahan ini sangat penting untuk melindungi kesehatan jamaah haji. Dengan kewaspadaan dan kepatuhan pada anjuran kesehatan, diharapkan penyebaran penyakit dapat dicegah dan kesehatan jamaah terjaga.

Imbauan ini tidak hanya fokus pada pencegahan COVID-19, tetapi juga pada berbagai risiko kesehatan lain yang ditimbulkan oleh kondisi lingkungan di Arab Saudi. Kesehatan jamaah haji tetap menjadi prioritas utama.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *