Jemaah Haji Sumenep Meninggal Mekkah: Duka Sesak Napas

Jemaah Haji Sumenep Meninggal Mekkah: Duka Sesak Napas
Sumber: Kompas.com

Seorang jemaah haji asal Sumenep, Jawa Timur, meninggal dunia di Mekkah. Misnatun bin Huddin, warga Desa Dasuk Timur, meninggal pada Minggu, 8 Juni 2025. Kabar duka ini disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sumenep, Said Syamsuri.

Kepergian Misnatun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Sumenep. Ia merupakan anggota Kloter 25 dan telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji sebelum wafatnya.

Jemaah Haji Sumenep Meninggal Dunia di Mekkah

Misnatun menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 17.00 waktu Arab Saudi di Hotel Durrot Asma Misfalah, Mekkah. Sebelum meninggal, ia sempat mengeluh sesak napas. Tim kesehatan langsung memberikan penanganan. Namun, nyawanya tak tertolong.

Pihak Kemenag Sumenep telah menginformasikan meninggalnya Misnatun kepada keluarganya di Indonesia. Ucapan duka cita dan doa disampaikan untuk almarhumah agar diterima amal ibadahnya.

Kronologi Kejadian dan Perawatan Medis

Sebelum wafat, Misnatun telah menunaikan seluruh rukun haji, termasuk wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, serta melempar jumrah. Setelah kembali ke hotel, ia merasakan sesak napas dan segera mendapatkan pertolongan medis.

Upaya pertolongan medis dilakukan oleh tim medis yang bertugas di Mekkah. Sayangnya, Misnatun meninggal dunia saat hendak dirujuk ke rumah sakit.

Imbauan Menjaga Kesehatan Selama Ibadah Haji

Kemenag Sumenep menyampaikan imbauan kepada seluruh jemaah haji Indonesia untuk senantiasa menjaga kesehatan. Kondisi fisik yang prima sangat penting untuk menjalankan ibadah haji dengan lancar.

Rangkaian ibadah haji membutuhkan stamina yang kuat. Oleh karena itu, jemaah haji diimbau untuk memperhatikan asupan makanan dan istirahat yang cukup. Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan jika mengalami keluhan kesehatan.

Pemerintah Indonesia melalui Kemenag terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi jemaah haji. Namun, kesadaran dan peran aktif jemaah dalam menjaga kesehatan juga sangat penting.

Selain itu, jemaah haji juga disarankan untuk tetap berhati-hati dalam melakukan aktivitas selama berada di Tanah Suci. Cuaca yang panas dan padat penduduk dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit.

Dengan menjaga kesehatan, jemaah haji diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan selamat. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh jemaah haji yang masih berada di Tanah Suci.

Semoga keluarga Misnatun diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi duka ini. Semoga kepergiannya menjadi amal ibadah yang diterima Allah SWT dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga kejadian ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan dan selalu berdoa untuk keselamatan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *