Konflik Israel-Iran kembali memanas. The Times of Israel melaporkan serangan udara Israel yang mengakibatkan tewasnya sejumlah pejabat tinggi militer Iran.
Serangan Udara Israel dan Dampaknya
Serangan udara Israel menargetkan infrastruktur militer Iran, termasuk fasilitas milik Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Laporan menyebutkan tewasnya Brigadir Jenderal Mohammad Kazemi dan Hassan Mohaqiq, kepala dan wakil kepala intelijen IRGC.
The Times of Israel juga mengklaim kematian perwira intelijen IRGC ketiga, Mohsen Bagheri, dalam serangan di Teheran. Insiden ini memicu reaksi keras dari Iran.
Sebagai konsekuensi dari serangan tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, dilaporkan dievakuasi ke bunker bawah tanah di timur laut Teheran. Evakuasi dilakukan beberapa jam setelah serangan Israel dimulai.
Khamenei diketahui telah berlindung di bunker tersebut sebelumnya, selama serangan-serangan Iran terhadap Israel pada April dan Oktober 2024. Ini menunjukkan keseriusan ancaman yang dihadapi Iran.
Israel menyatakan serangannya bertujuan untuk menghancurkan kemampuan produksi senjata Iran. IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menargetkan berbagai lokasi produksi senjata di seluruh negeri.
Respon Iran dan Eskalasi Konflik
Iran merespon serangan tersebut dengan melancarkan serangan rudal balistik ke Israel. Magen David Adom, layanan medis darurat Israel, melaporkan delapan korban luka.
Sebagian besar korban luka ringan, terluka akibat hantaman rudal atau mengalami kecemasan akut. Serangan rudal tersebut terjadi di Haifa dan Kiryat Gat.
Selain serangan rudal, Iran juga dilaporkan meluncurkan lebih dari 100 UAV (Kendaraan Udara Tak Berawak) ke Israel. IDF berhasil mencegat seluruh UAV tersebut.
Di sisi lain, The Times of Israel melaporkan temuan pasukan keamanan Iran atas pabrik pesawat tak berawak Israel di dalam wilayah Iran. Berita ini berasal dari kantor berita semi-resmi Tasnim yang terkait dengan IRGC.
Analisis dan Perspektif
The Times of Israel melaporkan bahwa Israel sengaja tidak membunuh Khamenei pada malam pertama operasi. Hal ini diyakini sebagai upaya untuk memberikan kesempatan terakhir bagi Iran menghentikan program pengayaan uraniumnya.
Eskalasi konflik ini meningkatkan kekhawatiran akan perang skala besar di Timur Tengah. Perkembangan terkini memerlukan pengawasan ketat dan analisis mendalam untuk memahami implikasi jangka panjangnya.
Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat, menandakan potensi konflik yang lebih luas dan berdampak global. Situasi ini memerlukan solusi diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
