Aliran lava Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, terus meluas. Pemantauan selama 24 jam terakhir menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas vulkanik, mengakibatkan perluasan jangkauan aliran lava. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dan memerlukan kewaspadaan masyarakat sekitar.
Peningkatan aktivitas Gunung Ile Lewotolok ini telah berlangsung selama sepekan terakhir. Hal ini mengakibatkan peningkatan volume dan jangkauan aliran lava yang mengancam permukiman warga.
Aliran Lava Mencapai 1.200 Meter
Berdasarkan pemantauan petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel, pada Minggu, 8 Juni 2025, aliran lava menuju sektor selatan gunung mencapai jarak 700 meter dari bibir kawah. Aliran lava ini lebih signifikan di sektor tenggara, mencapai jarak 1.200 meter.
Jarak luncur lava yang semakin jauh ini menimbulkan potensi bahaya yang lebih besar bagi penduduk sekitar. Petugas terus memantau perkembangan situasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat.
Imbauan Waspada bagi Warga Sekitar
Petugas PGA Ile Lewotolok mengimbau warga di Desa Jontona dan Todanara untuk tidak beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari puncak gunung. Hal ini penting untuk mencegah risiko terdampak langsung oleh aliran lava atau material vulkanik lainnya.
Penting bagi warga untuk mematuhi imbauan ini demi keselamatan mereka. Potensi ancaman bahaya berupa guguran atau longsoran lava perlu diwaspadai.
Kondisi Visual Gunung Ile Lewotolok
Secara visual, gunung terlihat jelas meskipun kadang tertutup kabut tipis. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, mencapai ketinggian 50-300 meter di atas puncak.
Kondisi visual ini menunjukkan aktivitas vulkanik yang masih berlangsung. Pemantauan visual tetap dilakukan secara berkala untuk memonitor perkembangan aktivitas gunung.
Aktivitas Vulkanik Gunung Ile Lewotolok
Selama periode pemantauan, tercatat 156 kali letusan dengan ketinggian asap mencapai 100-600 meter, berwarna kelabu. Letusan ini disertai dentuman atau gemuruh dengan intensitas lemah hingga sedang.
Selain letusan, tercatat pula 279 kali gempa embusan, empat kali tremor non harmonik, dan dua kali gempa vulkanik dalam. Data kegempaan ini menunjukkan tingginya aktivitas vulkanik di dalam gunung.
Tingkat Aktivitas Gunung Ile Lewotolok
Sampai saat ini, tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih berada pada Level II (Waspada). Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada dan mengikuti arahan dari petugas.
Meskipun berada pada level waspada, peningkatan aktivitas vulkanik menunjukkan perlunya peningkatan kewaspadaan. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang.
Data yang dikumpulkan oleh petugas PGA menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan di Gunung Ile Lewotolok. Pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi bahaya lebih lanjut. Kerjasama antara masyarakat dan petugas sangat penting untuk meminimalisir dampak erupsi. Semoga situasi dapat terkendali dan keselamatan masyarakat tetap terjaga.