Polri Umumkan Mutasi Besar-besaran 702 Personel
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) baru saja mengumumkan mutasi besar-besaran terhadap 702 personelnya. Mutasi ini mencakup berbagai tingkatan, mulai dari Pati (Perwira Tinggi), Pamen (Perwira Menengah), hingga PNS Polri. Pengumuman resmi tersebut tertuang dalam lima surat telegram berbeda yang dikeluarkan pada tanggal 24 Juni 2025. Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan bahwa mutasi jabatan merupakan hal yang wajar dalam sebuah organisasi. Ia menyebut mutasi sebagai upaya penyegaran, pengembangan karier, dan pemenuhan kebutuhan organisasi.
Mutasi ini mencakup sejumlah jenderal bintang satu hingga tiga. Proses rotasi jabatan ini merupakan hal yang lumrah dalam sistem kepangkatan dan karir di institusi Polri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Mutasi Jajaran Tinggi Polri
Empat perwira tinggi dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) turut dimutasi dalam rangka pensiun. Mereka adalah pejabat penting di berbagai instansi, baik di internal Polri maupun di luar. Penggantian ini dinilai sebagai bagian dari regenerasi kepemimpinan di tubuh Polri.
Komjen Pol Setyo Budiyanto, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dimutasi menjadi Pati Itwasum Polri. Selanjutnya, Komjen Pol Eddy Hartono, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kini menjadi Pati Densus 88. Komjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi, sebelumnya Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN, dimutasi sebagai Pati Bareskrim Polri. Terakhir, Komjen Pol Lotharia Latif, mantan Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, dimutasi sebagai Pati Bareskrim Polri dalam rangka pensiun.
Posisi Wakapolri yang Kosong
Meskipun mutasi besar-besaran ini melibatkan 702 personel, belum ada pengumuman resmi mengenai pengganti Wakapolri, Komjen Ahmad Dofiri, yang memasuki masa pensiun. Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, memastikan bahwa Polri sedang mempersiapkan sejumlah calon Wakapolri dari perwira bintang tiga yang memenuhi syarat.
Proses pemilihan calon Wakapolri masih berlangsung. Pihak kepolisian masih merahasiakan nama-nama kandidat yang tengah dipertimbangkan. Keputusan akhir mengenai pengganti Komjen Ahmad Dofiri akan diumumkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai Mutasi
Proses mutasi ini melibatkan berbagai pertimbangan. Faktor-faktor seperti kinerja, pengalaman, dan kebutuhan organisasi menjadi pertimbangan utama dalam penempatan posisi baru. Tujuan utama dari mutasi ini adalah untuk mengoptimalkan kinerja Polri secara keseluruhan.
Proses seleksi calon Wakapolri juga ketat dan transparan. Kriteria yang ditetapkan mencakup kapabilitas, integritas, dan rekam jejak yang baik. Nama-nama yang layak akan dipilih berdasarkan penilaian menyeluruh yang dilakukan oleh pihak berwenang.
Komjen Ahmad Dofiri, yang pensiun, menjabat sebagai Wakapolri ke-3 di era kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia menjabat sejak 11 November 2024. Sebelumnya, posisi tersebut dipegang oleh Agus Andrianto dan Gatot Eddy Pramono.
Mutasi besar-besaran ini menandai babak baru dalam dinamika organisasi Polri. Proses regenerasi kepemimpinan dan penyegaran struktur organisasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan profesionalitas Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Publik menantikan pengumuman resmi mengenai Wakapolri pengganti Komjen Ahmad Dofiri dan dampak lebih lanjut dari mutasi besar-besaran ini.