NPCI Bekasi Bantah Tuduhan Usir Atlet Disabilitas: Fakta Sesungguhnya

NPCI Bekasi Bantah Tuduhan Usir Atlet Disabilitas: Fakta Sesungguhnya
Sumber: Kompas.com

Pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi tegas membantah telah mengusir atlet penyandang disabilitas dari mes mereka di Desa Sukaasih, Kecamatan Sukatani. Klaim pengusiran tersebut disebut sebagai upaya pembohongan publik oleh Humas NPCI Kabupaten Bekasi, Abdul Rouf. Pernyataan ini disampaikan langsung di mes atlet tersebut pada Senin, 16 Juni 2025.

Tuduhan pengusiran atlet bermula dari pengumuman verifikasi hasil latihan 115 atlet beberapa waktu lalu. Verifikasi ini merupakan bagian dari sistem promosi dan degradasi untuk menyaring atlet berprestasi.

Verifikasi Atlet dan Degradasi

Proses verifikasi atlet bertujuan untuk meningkatkan kualitas tim. Sebanyak 45 atlet terdegradasi dari total 115 atlet yang diverifikasi. Hal ini mengakibatkan hanya 70 atlet yang dinyatakan lolos dan masuk dalam tim binaan untuk periode 2025.

Para atlet yang terdegradasi bukan hanya karena penurunan performa. Faktor indisipliner dan penghapusan beberapa kategori pertandingan juga menjadi pertimbangan.

Alasan Degradasi Atlet

Penghilangan kategori tuna rungu dan tuna daksa turut mempengaruhi jumlah atlet yang lolos verifikasi. Selain itu, indisipliner atlet juga menjadi salah satu faktor utama degradasi.

Meskipun terdegradasi, beberapa atlet tetap datang ke mes setelah masa libur latihan. Mereka kemudian mengambil barang-barang pribadi mereka dan meninggalkan mes.

Klarifikasi NPCI Kabupaten Bekasi

Rouf menjelaskan, para atlet yang meninggalkan mes datang untuk mengambil barang-barang mereka, bukan diusir. Mereka tidak diundang dan hanya mengambil barang-barang pribadi sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Pernyataan ini bertolak belakang dengan video viral yang beredar di media sosial. Video tersebut menunjukkan empat atlet disabilitas membawa koper dan tas, seolah-olah mereka diusir dari mes.

Penjelasan Pihak NPCI

Menurut Rouf, video tersebut merupakan dramtisasi dan pembohongan publik. Atlet tersebut tidak diusir, melainkan mengambil barang-barang mereka sendiri setelah mengetahui tidak termasuk dalam daftar atlet yang dipanggil.

NPCI Kabupaten Bekasi menekankan, tidak ada tindakan pengusiran yang dilakukan. Mereka yang meninggalkan mes adalah atlet yang tidak lagi termasuk dalam tim binaan setelah proses verifikasi dan degradasi.

Tanggapan Atlet dan Video Viral

Salah satu atlet, Indah Permatasari (25), sebelumnya menyatakan bahwa dirinya dan tiga rekannya terusir dari mes setelah dicoret dari daftar atlet. Pernyataan ini terungkap dalam video berdurasi 30 detik yang viral di media sosial.

Video tersebut memperlihatkan para atlet membawa barang-barang mereka di tepi jalan raya setelah keluar dari mes atlet di Villa Putra Cakung. Video ini menjadi awal mula tudingan pengusiran terhadap para atlet disabilitas tersebut.

Kesimpulannya, pernyataan pihak NPCI Kabupaten Bekasi dan video viral yang beredar menyajikan dua sudut pandang yang berbeda. Perlu penyelidikan lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran utuh dan memastikan kebenaran informasi yang beredar. Kejelasan informasi terkait tunjangan dan perlakuan terhadap atlet yang terdegradasi juga perlu disampaikan secara transparan untuk menghindari kesalahpahaman dan menjaga nama baik NPCI Kabupaten Bekasi.

Pos terkait