Seorang pria berinisial M menjadi buruan polisi setelah dilaporkan menodongkan benda menyerupai senjata api di Tol Cipularang, Sabtu (7/6/2025) sore. Peristiwa ini bermula dari sengketa di jalan tol yang berujung ancaman kekerasan. Kejadian tersebut kini tengah diselidiki pihak berwajib.
Insiden yang terjadi di KM 93 Tol Cipularang arah Bandung ini melibatkan korban yang hendak pulang dari Palembang menuju Ciamis. Konflik antara korban dan pelaku, pengemudi Grandmax, bermula dari upaya menyalip kendaraan.
Kronologi Penodongan di Tol Cipularang
Korban berusaha menyalip kendaraan Grandmax yang dikemudikan pelaku, namun tidak diberi jalan. Setelah berhasil menyalip dari sisi kiri, mobil pelaku terus memepet dari belakang.
Sesampainya di KM 93, korban menepi ke pinggir jalan, diikuti oleh pelaku. Korban kemudian turun untuk mengklarifikasi tindakan pelaku.
Sebelum menghampiri pelaku, korban telah mempersiapkan kamera di dasbor untuk merekam kejadian. Hal ini dilakukan untuk menjadi bukti jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Saat menanyakan maksud pelaku, pria tersebut merogoh sesuatu di balik jok mobilnya. Ia kemudian mengeluarkan benda yang diduga senjata api, terbungkus kain ungu, mengokang, dan menodongkannya ke korban.
Kejadian tersebut membuat korban ketakutan dan segera menjauh dari pelaku. Polisi menduga insiden ini dipicu oleh kesalahpahaman saat berkendara di jalan tol.
Penyelidikan Polisi dan Identifikasi Pelaku
Berbekal laporan korban, polisi segera melakukan penyelidikan. Petugas mengumpulkan keterangan saksi dan melakukan penelusuran identitas pelaku.
Identitas pelaku, M, akhirnya terungkap melalui penyelidikan dan komunikasi dengan komunitas pengemudi Lalamove. Kendaraan yang digunakan pelaku teridentifikasi sebagai mobil yang terdaftar di Lalamove.
Saat ini, polisi tengah memburu M dan berfokus pada wilayah Depok dan sekitarnya. Upaya pencarian pelaku melibatkan berbagai sumber daya dan informasi yang telah dikumpulkan.
Imbauan Keselamatan Berkendara di Jalan Tol
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pengguna jalan tol untuk tetap tenang dan mengutamakan keselamatan. Hindari tindakan yang dapat memicu konflik, seperti mengemudi agresif atau ugal-ugalan.
Penting untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan bersikap sabar saat berkendara, terutama di jalan tol yang padat. Sikap saling menghargai dan toleransi antar pengguna jalan akan meminimalisir terjadinya insiden seperti ini.
Selain itu, perlu diingat pula pentingnya menggunakan alat perekam seperti dashcam sebagai bukti jika terjadi insiden di jalan. Rekaman tersebut dapat membantu pihak berwajib dalam proses penyelidikan.
Polisi berharap agar pelaku segera menyerahkan diri. Proses hukum akan terus berjalan untuk menjamin keadilan bagi korban dan mencegah kejadian serupa terulang. Kasus ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan di jalan raya.