Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memastikan distribusi Makanan Bergizi (MBG) untuk anak sekolah tetap berjalan lancar selama liburan. Tidak ada pemborosan, karena penyalurannya mengikuti data kehadiran dan kesediaan siswa yang dikumpulkan oleh Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG).
Distribusi MBG Libur Sekolah Berbasis Data Kehadiran
Sistem distribusi MBG selama liburan sekolah tetap berpedoman pada data kehadiran siswa. SPPG memegang peran krusial dalam mengumpulkan data ini.
Data kehadiran siswa menjadi dasar penyaluran MBG. Hanya siswa yang tercatat hadir dan bersedia menerima MBG yang akan mendapatkannya.
Anak sekolah yang tidak hadir di sekolah selama masa liburan tidak akan menerima MBG. Ini merupakan prosedur standar yang telah ditetapkan.
Mekanisme Distribusi MBG yang Transparan dan Akuntabel
Penyaluran MBG mengacu pada prosedur standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Sistem ini memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pendistribusian.
BGN telah melakukan rapat koordinasi dengan 1.816 SPPG. Tujuannya untuk memastikan kesiapan dan pemahaman juknis MBG selama liburan.
Petunjuk teknis (juknis) MBG selama libur sekolah telah disosialisasikan kepada SPPG. Hal ini untuk memastikan distribusi berjalan sesuai aturan.
Pembagian MBG Sekolah bersifat Opsional selama Liburan
Pembagian MBG untuk anak sekolah selama liburan bersifat opsional. Hal ini tergantung kesediaan siswa dan sekolah untuk terlibat.
Kesiapan sekolah dan penerima manfaat menjadi penentu utama pembagian MBG. Ini memberikan fleksibilitas dalam pendistribusian.
Jika sekolah dan siswa tidak siap, maka distribusi MBG tidak dilakukan. Ini menjamin efisiensi dan menghindari pemborosan.
Meskipun bersifat opsional, BGN tetap menekankan pentingnya pemanfaatan MBG untuk mendukung gizi anak-anak. Pembagian tetap mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan agar terhindar dari penyimpangan.
Sistem ini dirancang untuk memastikan MBG sampai kepada mereka yang membutuhkan dan menghindari pemborosan. Dengan demikian, program MBG tetap efektif dan efisien, bahkan selama masa liburan sekolah.
Data kehadiran yang akurat menjadi kunci keberhasilan program MBG. Hal ini memastikan bahwa bantuan tepat sasaran dan terhindar dari penyalahgunaan.
Kerja sama antara BGN, SPPG, sekolah, dan orang tua sangat penting. Semua pihak perlu berperan aktif agar program MBG berjalan optimal.
Ke depan, evaluasi dan penyempurnaan sistem distribusi MBG akan terus dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program.
Dengan sistem yang transparan dan akuntabel, diharapkan program MBG dapat memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak sekolah. Hal ini sejalan dengan komitmen BGN untuk meningkatkan gizi anak Indonesia.