Tangerang Atasi Banjir: 5 Embung Baru Siap Mengatasi Bencana

Tangerang Atasi Banjir: 5 Embung Baru Siap Mengatasi Bencana
Sumber: Liputan6.com

Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen mengatasi masalah banjir yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Salah satu strategi jangka panjang yang dijalankan adalah pembangunan lima embung atau polder di wilayah rawan banjir. Embung-embung ini berfungsi sebagai kolam retensi, menampung air hujan dan mengurangi limpasan permukaan saat hujan deras. Pembangunan ini diharapkan dapat meminimalisir kerugian akibat banjir dan melindungi warga.

Dua embung, Cibadak di Kecamatan Cikupa dan Sudirman di Kecamatan Tigaraksa, saat ini tengah dalam tahap konstruksi. Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, menekankan pentingnya proyek ini sebagai solusi berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya air.

Lima Embung untuk Tanggulangi Banjir Tangerang

Pemerintah Kabupaten Tangerang menargetkan pembangunan lima embung dalam beberapa tahun mendatang. Selain Cibadak dan Sudirman, tiga embung lainnya yang direncanakan adalah Embung Solear (Solear), Embung Aryana (Curug), dan Embung Curug Wetan (Curug). Pembangunan direncanakan bertahap, satu embung per tahun.

Proyek ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Dengan selesainya pembangunan kelima embung ini, diharapkan Kabupaten Tangerang memiliki sistem pengelolaan banjir yang lebih efektif dan terintegrasi.

Embung Cibadak: Tonggak Awal Penanggulangan Banjir

Embung Cibadak, yang telah dimulai pembangunannya, diyakini akan menjadi solusi signifikan untuk masalah banjir di wilayah Cibadak. Bupati Maesyal menyebutnya sebagai tonggak awal dalam upaya mengatasi permasalahan banjir yang telah lama terjadi.

Embung ini dibangun di atas lahan seluas 2.847 meter persegi. Dengan luas bangunan 2.525 meter persegi dan tinggi 6 meter, embung ini mampu menampung 7.762 meter kubik air.

Fasilitas Embung Cibadak

Embung Cibadak dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Fasilitas tersebut meliputi tanggul, saluran inlet-outlet, dua pintu air, dan pompa berkapasitas 800 m³/jam.

Sistem ini dirancang untuk mengontrol debit air secara terukur dan efektif mengurangi dampak banjir di wilayah Cibadak. Pembangunannya membutuhkan waktu 180 hari kalender dengan anggaran APBD sebesar Rp 6.614.917.989.

Embung Sudirman dan Rencana Pengembangan Infrastruktur

Embung Sudirman, yang juga sedang dibangun, ditargetkan mereduksi genangan di Kelurahan Tigaraksa dan beberapa desa sekitarnya. Pembangunannya dianggarkan sebesar Rp 4.844.839.928 pada tahun 2025, dengan durasi pengerjaan 180 hari.

Selain pembangunan embung, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga berencana menormalisasi saluran dan membangun drainase baru. Hal ini bertujuan untuk memperlancar aliran air ke sungai dan mencegah terjadinya genangan air.

Upaya Tambahan dalam Penanggulangan Banjir

Saat ini, Pemkab Tangerang telah memiliki 14 pompa untuk mengatasi banjir di beberapa kecamatan yang merupakan dataran rendah. Kawasan-kawasan tersebut rawan tergenang karena menjadi titik kumpul aliran air dari desa-desa sekitarnya.

Kombinasi pembangunan embung, normalisasi saluran, pembangunan drainase baru, dan penggunaan pompa diharapkan mampu memberikan solusi komprehensif terhadap permasalahan banjir di Kabupaten Tangerang. Upaya ini merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam melindungi warganya dari bencana banjir.

Proyek pembangunan embung ini merupakan langkah penting dalam upaya Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warganya. Dengan pendekatan terintegrasi yang melibatkan pembangunan infrastruktur, normalisasi saluran, dan penggunaan teknologi, diharapkan permasalahan banjir dapat ditanggulangi secara efektif dan berkelanjutan. Keberhasilan proyek ini akan menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi masalah serupa.

Pos terkait