Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan terus melancarkan serangan terhadap Iran jika diperlukan. Pernyataan ini menyusul serangan udara Israel terhadap beberapa fasilitas di dekat Teheran, termasuk fasilitas nuklir, pada Jumat dini hari (12/6).
Netanyahu, dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube kantor Perdana Menteri Israel, menegaskan, “(Israel) berada di titik yang menentukan (dalam sejarah).” Ia menambahkan, “Operasi ini akan berlanjut selama beberapa hari ke depan jika dibutuhkan untuk menghilangkan ancaman ini.”
Serangan tersebut, menurut Netanyahu, merupakan respons terhadap ancaman yang telah berlangsung selama beberapa dekade dari Iran. Ia menuduh Iran berupaya menghancurkan Israel melalui berbagai cara dan serangan.
Netanyahu memuji keberhasilan operasi tersebut. “Pilot pemberani kami menyerang sejumlah besar target di seluruh Iran,” katanya. Ia menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan infrastruktur nuklir Iran, pabrik rudal balistik, dan kemampuan militer lainnya.
Militer Israel (IDF) juga mengkonfirmasi serangan tersebut, menyatakan bahwa puluhan target di seluruh Iran yang terkait dengan program nuklir dan fasilitas militer lainnya diserang oleh Angkatan Udara Israel. Serangan ini merupakan eskalasi terbaru dalam ketegangan yang sudah lama berlangsung antara kedua negara.
Ketegangan antara Israel dan Iran meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir. Pada Mei lalu, Iran menyerang bandara utama Israel, menciptakan kawah di area bandara. Kedua negara juga terlibat dalam serangkaian serangan timbal balik pada tahun 2024.
Latar Belakang Ketegangan Israel-Iran
Konflik antara Israel dan Iran memiliki akar yang dalam dan kompleks. Perseteruan ini terkait dengan program nuklir Iran, dukungan Iran terhadap kelompok militan yang berseteru dengan Israel, serta persaingan geopolitik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.
Israel memandang program nuklir Iran sebagai ancaman eksistensial, karena khawatir Iran akan mengembangkan senjata nuklir. Dukungan Iran terhadap kelompok seperti Hamas dan Hizbullah juga meningkatkan kekhawatiran Israel tentang keamanan nasionalnya.
Sementara itu, Iran menganggap Israel sebagai kekuatan pendudukan yang ilegal di wilayah Palestina dan menuduh Israel melakukan agresi terhadap negara-negara Arab. Iran juga melihat intervensi Israel di Timur Tengah sebagai upaya untuk menghambat pengaruh Iran di kawasan tersebut.
Tanggapan Internasional dan Dampak Serangan
Serangan Israel terhadap Iran telah memicu reaksi beragam dari komunitas internasional. Beberapa negara mengutuk serangan tersebut, menekankan pentingnya deeskalasi dan diplomasi untuk menyelesaikan konflik.
Namun, negara-negara lain, khususnya sekutu dekat Israel, mungkin lebih memahami tindakan tersebut, mengingat kekhawatiran tentang program nuklir Iran dan aktivitas militernya. Reaksi dari negara-negara tersebut bisa bervariasi, mulai dari pernyataan dukungan yang tersirat hingga pernyataan dukungan yang lebih eksplisit.
Serangan ini juga berpotensi meningkatkan eskalasi lebih lanjut, dan dapat menyebabkan konsekuensi yang signifikan bagi stabilitas regional. Penting untuk memantau situasi dengan saksama dan mendorong upaya diplomasi untuk mengurangi ketegangan.
Iran, menanggapi serangan tersebut, telah menyiagakan sistem pertahanan udaranya. Stasiun TV pemerintah Iran melaporkan bahwa pertahanan udara Iran diaktifkan pada Jumat pagi dengan kapasitas penuh.
Situasi ini membutuhkan pemantauan yang cermat dan upaya diplomasi untuk mencegah eskalasi lebih lanjut yang dapat mengancam perdamaian dan keamanan regional.
Pernyataan Netanyahu bahwa serangan akan berlanjut jika diperlukan menunjukkan bahwa eskalasi lebih lanjut mungkin terjadi, mengingat situasi geopolitik yang sangat sensitif dan kompleks ini. Perkembangan selanjutnya perlu diamati dengan seksama.