Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) meloloskan RUU pajak dan pengeluaran yang diusulkan Presiden Donald Trump pada Kamis (3/7/2025). RUU ini akan segera ditandatangani Trump pada 4 Juli, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS, sebuah langkah simbolis yang menegaskan kemenangan politiknya. Pengesahan ini disambut gembira oleh pendukung Trump, namun menuai kritik dari pihak oposisi.
RUU tersebut disahkan dengan suara 218-214, dengan dua anggota Partai Republik bergabung dengan Partai Demokrat dalam penentangannya. Proses pengesahan ini diwarnai perdebatan sengit dan sejumlah anggota Partai Republik mengaku keberatan, namun akhirnya tunduk pada tekanan politik dari Trump.
RUU “Big Beautiful Bill”: Kontroversi di Balik Pengesahan
RUU “One Big Beautiful Bill” (BBB) disebut-sebut sebagai sebuah kemenangan bagi Trump. Ia berhasil meloloskan RUU ini dengan memaksa anggota partainya untuk menuruti keinginannya. Bahkan, Trump sampai memaksa anggota partainya untuk menggunakan istilah “Big Beautiful Bill” yang merupakan branding khasnya.
Anggota Demokrat dan sejumlah anggota Republik memprotes keras proses pengesahan yang terburu-buru. Mereka menyatakan bahwa tidak diberikan waktu cukup untuk menelaah isi RUU setebal ribuan halaman tersebut. Di Senat, pembacaan publik atas RUU ini berlangsung hampir 16 jam atas desakan fraksi Demokrat.
Dampak RUU Terhadap Rakyat Amerika
RUU BBB mempermanenkan pemotongan pajak untuk kalangan kaya, mengalokasikan triliunan dolar untuk pertahanan dan penahanan imigran. Namun, anggaran untuk layanan kesehatan bagi warga miskin dan program pangan anak sekolah justru dipangkas.
Kongres Budget Office (CBO) memperkirakan pemotongan pajak sebesar 4,5 triliun dolar AS akan meningkatkan pendapatan rumah tangga kaya hingga 12.000 dolar per tahun. Sebaliknya, wajib pajak miskin akan mengalami kerugian 1.600 dolar per tahun akibat pengurangan bantuan kesehatan dan pangan. CBO memprediksi sekitar 11,8 juta warga Amerika berpenghasilan rendah akan kehilangan akses kesehatan dan 3 juta orang kehilangan bantuan pangan.
Pemotongan Anggaran dan Kebijakan Kesehatan
Pemangkasan anggaran kesehatan dilakukan dengan memperketat persyaratan kerja dan menerapkan skema pembayaran bersama untuk layanan medis. Potongan pajak untuk proyek energi terbarukan juga dihapus, menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatif bagi industri energi terbarukan AS. Potongan pajak untuk pembelian kendaraan listrik juga akan berakhir pada September 2032.
Pendukung RUU ini mengklaim pemotongan pajak untuk korporasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga pada akhirnya menguntungkan semua lapisan masyarakat. Namun, klaim ini dibantah oleh pihak oposisi yang menganggapnya sebagai pembenaran untuk mengurangi anggaran kesejahteraan.
Pengeluaran Besar untuk Imigrasi dan Pertahanan
Selain pemotongan anggaran untuk program kesehatan dan pangan dalam negeri, RUU ini juga mengalokasikan dana besar untuk pertahanan dan penegakan hukum imigrasi. Sekitar 350 miliar dolar AS dialokasikan untuk kebijakan imigrasi, termasuk pembangunan tembok perbatasan, fasilitas penahanan imigran, dan perekrutan 100.000 agen ICE untuk mendeportasi satu juta orang per tahun.
American Immigration Council menyatakan bahwa RUU ini mengalokasikan 45 miliar dolar AS untuk fasilitas penahanan ICE, naik 265 persen dari anggaran sebelumnya. Departemen Pertahanan (DoD) juga menerima peningkatan dana yang signifikan untuk pembangunan kapal baru, amunisi, dan perisai pertahanan misil. DoD juga akan menerima 1 miliar dolar AS untuk langkah-langkah keamanan perbatasan.
Proyek Ideologis dan Kebijakan Lain
RUU BBB juga mendanai proyek-proyek lain yang dianggap berbau ideologis, seperti rekening tabungan kelahiran “Trump accounts” dan National Garden of American Heroes. RUU ini juga mengenakan pajak pada remitansi imigran dan dana abadi universitas. Pajak untuk peredam senjata api dihapuskan, sementara pendanaan untuk layanan aborsi dipangkas. Eksplorasi Mars malah mendapat alokasi dana miliaran dolar. RUU ini juga menaikkan plafon utang negara sebesar 5 triliun dolar AS.
CBO memperkirakan RUU ini akan menambah defisit anggaran federal hampir 3,3 triliun dolar AS dalam sepuluh tahun ke depan. Pengesahan RUU ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang dampak jangka panjangnya terhadap ekonomi dan kesejahteraan rakyat Amerika. Perdebatan dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat AS akan terus menjadi sorotan di masa mendatang.