51 Kasus Malapraktik Medis: 24 Kematian, Investigasi Kemenkes

51 Kasus Malapraktik Medis: 24 Kematian, Investigasi Kemenkes
Sumber: Liputan6.com

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima 51 laporan dugaan malapraktik di fasilitas pelayanan kesehatan sepanjang 2023-2025. Laporan ini berasal dari aduan masyarakat langsung, media sosial, dan pemberitaan media massa. Angka ini menjadi sorotan penting terkait keselamatan pasien di Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan data ini dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI pada Rabu, 2 Juli 2025. Beliau menekankan dampak serius yang ditimbulkan dari sebagian besar kasus tersebut.

Dampak Serius Dugaan Malapraktik Kesehatan

Dari 51 aduan, 24 kasus berujung pada kematian pasien. 13 kasus kematian terjadi pada tahun 2025 saja.

Selain kematian, terdapat pula 10 kasus infeksi atau komplikasi pasca perawatan. Kondisi ini tentunya menambah beban penderitaan pasien dan keluarga.

Delapan kasus lain melibatkan kesalahan prosedur medis atau administrasi. Kesalahan seperti ini bisa dicegah dengan peningkatan pelatihan dan pengawasan yang ketat.

Tujuh kasus menyebabkan cacat atau luka berat pada pasien. Ini menunjukkan betapa pentingnya keterampilan dan kehati-hatian tenaga medis.

Terakhir, dua kasus terkait sengketa informasi atau ketidakpuasan pasien. Transparansi dan komunikasi yang baik antara dokter dan pasien sangat diperlukan.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa data ini merupakan contoh kasus yang sudah dilaporkan, baik melalui media sosial maupun aduan langsung. Pemerintah perlu mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini.

Skema Pengawasan Kemenkes untuk Pencegahan Malapraktik

Untuk meminimalisir kejadian serupa, Kemenkes menerapkan dua skema pengawasan fasilitas kesehatan (fasyankes).

Pertama, pengawasan berkala dilakukan secara rutin ke seluruh fasyankes. Pengawasan ini tidak terikat pada proses akreditasi.

Kedua, pengawasan insidentil dilakukan berdasarkan laporan atau temuan di lapangan. Sumber laporan bisa dari masyarakat, media, atau temuan petugas.

Pengawasan dari media sosial juga menjadi fokus Kemenkes saat ini. Hal ini penting untuk mendeteksi potensi masalah lebih cepat.

Langkah-langkah Penting untuk Meningkatkan Keselamatan Pasien

Meningkatkan kualitas pelatihan dan sertifikasi tenaga medis adalah langkah krusial.

Peningkatan pengawasan dan evaluasi kinerja fasyankes secara berkala juga sangat penting.

Pentingnya transparansi dan komunikasi yang baik antara tenaga medis dan pasien juga harus terus ditekankan.

Sistem pelaporan dan penanganan aduan yang lebih efektif dan responsif perlu diimplementasikan.

Peningkatan akses masyarakat terhadap informasi kesehatan yang akurat dan mudah dipahami juga diperlukan.

Kerja sama antar instansi terkait, termasuk organisasi profesi kesehatan, sangat penting untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih aman dan bermutu.

Kejadian malapraktik yang mengakibatkan kerugian serius bagi pasien menuntut respon yang komprehensif dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di sektor kesehatan. Peningkatan sistem pengawasan, transparansi, dan pelatihan yang berkelanjutan sangat penting untuk melindungi keselamatan pasien dan membangun kepercayaan publik terhadap sistem kesehatan Indonesia.

Pos terkait