Institut Media Digital Entek (IMDE) menegaskan peran vital kampus sebagai benteng demokrasi. Rektor IMDE, Totok Amin Soefijanto, Ed.D., menyatakan kampus sebagai tempat ideal untuk menumbuhkan pemikiran kritis dan kemampuan intelektual generasi muda.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara “Diskusi Asik: Saatnya Anak Muda Berpolitik”, berlangsung Rabu, 7 Mei 2025, sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-27 IMDE.
Kampus sebagai Benteng Demokrasi dan Dialog Antar Generasi
Totok menekankan pentingnya kampus sebagai wadah dialog obyektif untuk merespons kebijakan publik. Sebagai tempat berkumpulnya cendekiawan dan generasi muda, kampus memiliki peran strategis dalam membentuk opini publik yang terinformasi.
Ia menambahkan bahwa dialog antara civitas akademika dan politisi sangat penting untuk membangun tradisi diskusi yang sehat dan mekanisme *check and balances* yang efektif dalam sistem demokrasi.
IMDE berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi semacam ini. Kreativitas seni dan budaya dinilai turut memperkuat fondasi demokrasi.
Keterlibatan Anak Muda dalam Politik: Mulai dari Hal Kecil
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari PDI Perjuangan, Imah Mahdiah, berbagi pengalamannya dalam diskusi tersebut. Ia mendorong anak muda untuk aktif berpartisipasi dalam politik sejak dini.
Menurut Imah, keterlibatan politik bisa dimulai dari hal-hal kecil. Misalnya, menjadi pengurus RT/RW, menjadi relawan, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
Pengalaman magang di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantu karier politiknya. Hal ini menunjukkan pentingnya pengalaman dan jaringan dalam dunia politik.
Sebagai Wakil Ketua DPRD DKI, Imah memperioritaskan pengawasan anggaran, penyusunan Perda, dan pengawasan kebijakan pemerintah daerah. Ia juga aktif berkomunikasi langsung dengan masyarakat.
Imah mengingatkan bahwa politik bukanlah jalan pintas menuju kekayaan. Niat tulus untuk melayani masyarakat harus menjadi landasan utama dalam berpolitik.
Peluncuran Buku Karya Dosen IMDE: Kontribusi Akademik untuk Perkembangan Bangsa
Acara Dies Natalis ke-27 IMDE juga menandai peluncuran dua buku karya dosen IMDE.
Buku pertama, “AI dan Revolusi Media Digital”, menganalisis hubungan antara kecerdasan buatan dan perkembangan media digital. Buku ini disusun oleh Suradi, dengan pengantar dari Ketua Yayasan Indosiar dan Rektor IMDE.
Buku kedua, “Pencitraan Politik PDIP: Studi tentang Hubungan Pencitraan Megawati dan PDI Perjuangan 2004-2012”, karya Safrudiningsih, juga mendapat pengantar dari Rektor IMDE.
Kedua buku ini menunjukkan komitmen IMDE dalam mendorong sivitas akademika untuk berkontribusi aktif melalui karya tulis. IMDE terus mendorong dosen untuk menghasilkan karya akademis berkualitas.
Secara keseluruhan, acara Dies Natalis ke-27 IMDE menunjukkan komitmen kampus dalam mendorong partisipasi aktif anak muda dalam demokrasi dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Melalui diskusi, kolaborasi, dan karya akademis, IMDE berkontribusi dalam membentuk pemimpin masa depan yang kritis, berintegritas, dan berkomitmen pada kemajuan bangsa.