Sekolah Rakyat: Dongkrak Ekonomi Lokal, Empower Orang Tua & Anak

Sekolah Rakyat: Dongkrak Ekonomi Lokal, Empower Orang Tua & Anak
Sumber: Liputan6.com

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan program Sekolah Rakyat sebagai solusi terpadu untuk mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga miskin. Program ini tidak hanya fokus pada pendidikan gratis, tetapi juga pemberdayaan ekonomi orang tua siswa dan perbaikan kondisi tempat tinggal mereka. Sekolah Rakyat dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang yang signifikan bagi masyarakat.

Inisiatif ini merupakan strategi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan secara holistik, dimulai dari pendidikan anak hingga kemandirian ekonomi orangtua. Program ini dijalankan secara terpadu, memastikan dampak positif yang berkelanjutan bagi keluarga penerima manfaat.

Berjalan Bersamaan: Sinergi Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi

Gus Ipul menekankan pentingnya pendekatan terpadu dalam program Sekolah Rakyat. Pendidikan anak, pemberdayaan orangtua, dan perbaikan rumah dilakukan secara bersamaan untuk hasil yang optimal dan berkelanjutan.

Program ini sudah menunjukkan dampak ekonomi positif. Perekrutan guru dan tenaga kependidikan dilakukan secara lokal, menciptakan lapangan kerja baru di daerah tersebut.

Pekerjaan pembangunan dan renovasi sekolah juga menyerap banyak tenaga kerja lokal. Proyek ini terbukti mampu memberikan penghasilan bagi masyarakat sekitar.

Partisipasi masyarakat dalam pengawasan Sekolah Rakyat juga penting untuk menjaga lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa. Gus Ipul juga mengingatkan pentingnya mencegah perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi di sekolah.

Kolaborasi dengan KPAI dan KemenPPPA untuk Mitigasi Risiko

Kemensos berkolaborasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Kerjasama ini bertujuan untuk meminimalisir potensi masalah di sekolah.

Pemanfaatan teknologi, seperti pemasangan CCTV, juga akan ditingkatkan untuk memantau situasi dan kondisi sekolah secara menyeluruh. Langkah ini akan memastikan keamanan dan kenyamanan siswa.

Sekolah Rakyat dirancang sebagai lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik. Anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga fasilitas asrama, makanan bergizi, seragam, dan laptop.

Kurikulum yang komprehensif mencakup program persiapan fisik, mental, dan akademik berbasis talent mapping. Pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, serta penguatan karakter dan spiritualitas juga menjadi bagian penting dari kurikulum.

Sekolah Rakyat: Tahapan Pelaksanaan dan Target

Sekolah Rakyat mulai beroperasi pada Juli 2025. Sebanyak 395 rombongan belajar tersebar di jenjang SD, SMP, dan SMA di berbagai wilayah Indonesia.

Sebanyak 100 titik Sekolah Rakyat terkonsentrasi di Jawa, kemudian Sumatra, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Pemerintah juga berencana menambah 100 titik lagi dengan memanfaatkan balai latihan kerja dan UPT milik Kemenaker dan pemerintah daerah.

Target total lebih dari 20.000 siswa diharapkan dapat mengikuti program Sekolah Rakyat. Pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini agar dapat menjangkau lebih banyak anak dari keluarga kurang mampu.

Program Sekolah Rakyat merupakan langkah konkret pemerintah untuk memastikan akses pendidikan yang setara dan memberdayakan keluarga miskin. Dengan pendekatan terpadu dan kolaborasi antar lembaga, program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Pos terkait