6 Lagu Dangdut Anti Mabuk: Pesan Yenny & Rhoma Irama

6 Lagu Dangdut Anti Mabuk: Pesan Yenny & Rhoma Irama
Sumber: Liputan6.com

Lagu “Sebotol” milik Yenny Kostarica menjadi viral berkat cover Shabrina Leanor di Indonesian Idol. Lagu ini menyoroti fenomena anak muda yang lebih mementingkan minuman keras daripada masa depan. Kritik sosial terhadap konsumsi alkohol sebenarnya telah lama hadir dalam lagu-lagu dangdut.

Dari era 90-an, lagu-lagu seperti “Mabuk Judi” (Cucu Cahyati) dan “Mirasantika” (Rhoma Irama) sudah mengangkat tema serupa. Liputan6.com merangkum enam lagu dangdut tentang bahaya mabuk miras yang tetap relevan hingga kini.

1. Mabuk Judi (Cucu Cahyati): Kisah Putus Cinta karena Judi dan Miras

Video klip “Mabuk Judi” dibuka dengan adegan sekelompok pria berjudi sambil minum miras. Lagu ini menceritakan seorang wanita yang putus asa karena tunangannya kecanduan judi dan alkohol.

Lirik lagu yang tajam menggambarkan dampak buruk miras: “Mukamu kusut hei, rambut acak-acakan. Malah sering kau tertidur di pinggir jalan.” Wanita tersebut akhirnya memutuskan hubungan karena perilaku tunangannya.

2. Makin Gila (Atie Adiyatie): Keluh Kesah Istri yang Memiliki Suami Pemabuk

Lagu “Makin Gila” mengisahkan nasib Atie Adiyatie yang lebih tragis. Ia sudah berumah tangga, namun suaminya memiliki kebiasaan buruk.

Suami Atie sering pulang pagi setelah berkeluyuran dan mabuk. Liriknya menyayat hati: “Aduh kamu makin gila, lagi tiap malam bau minyak wangi, noda lipstik di sana sini, pulang teler sampai lupa diri.” Atie akhirnya memutuskan untuk hidup sendiri.

3. Mabuk Janda (Tuty Wibowo): Suami Bermasalah dengan Judi, Miras, dan Perselingkuhan

Lagu “Mabuk Janda” versi Tuty Wibowo mengisahkan penderitaan seorang istri dengan suami yang memiliki tiga masalah sekaligus.

Suaminya kecanduan judi, alkohol, dan berselingkuh dengan janda. Liriknya sangat mengena: “Sudah mabuk minuman ditambah lagi judi, masih saja abang tergoda janda kembang. Tak sudi kutak sudi.” Situasi ini menggambarkan betapa berat beban yang harus ditanggung sang istri.

4. Mabuk Bae (Aas Ronali): Gambaran Rumah Tangga Pas-pasan dengan Suami Pemabuk

Lagu “Mabuk Bae” karya Aas Ronali bercerita dari perspektif istri yang hidup serba kekurangan.

Kondisi ekonomi yang sulit diperparah oleh kebiasaan suaminya yang gemar mabuk. Liriknya menggambarkan keputusasaan sang istri: “Aduh pusing kang, duh aduh pusing. Pusing tujuh keliling, rumah tangga langka senenge, sampeyane mabok bae.”

5. Sebotol (Yenny Kostarica): Kritik Sosial Terhadap Anak Muda yang Mengutamakan Miras

Lagu “Sebotol” merupakan kritik sosial yang terang-terangan kepada anak muda. Mereka masih belum memiliki pekerjaan tetap, namun gemar menghabiskan uang untuk miras.

Liriknya mempertanyakan kenikmatan mengonsumsi miras dan menyerukan kesadaran akan pentingnya masa depan: “Gara-gara sebotol minuman, dia jalan sempoyongan… Sadarlah oh para remaja, bangunkanlah cita-cita demi kemajuan bangsa.”

6. Mirasantika (Rhoma Irama): Lagu Dakwah Tentang Pertobatan dari Kecanduan Miras dan Narkoba

Rhoma Irama menggunakan lagu “Mirasantika” sebagai media dakwah. Lagu ini menggambarkan pertarungan batin dan proses pertobatan pencandu miras dan narkoba.

Liriknya mengisahkan komitmen untuk meninggalkan kebiasaan buruk tersebut: “Minuman keras (miras), apa pun namamu tak akan kureguk lagi dan tak akan kuminum lagi walau setetes… Mirasantika? No way…!”

Keenam lagu dangdut ini, dari berbagai era, menunjukkan betapa kuatnya pesan moral yang disampaikan melalui musik. Meskipun tema dan konteksnya berbeda, semua lagu tersebut menyoroti dampak negatif dari penyalahgunaan alkohol dan memberikan pesan penting tentang pentingnya tanggung jawab dan masa depan. Dari kisah percintaan yang kandas hingga rumah tangga yang retak, lagu-lagu ini menjadi refleksi sosial yang relevan lintas generasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *