Posisi gigi yang tepat sangat penting untuk kesehatan mulut secara keseluruhan. Ketidaksesuaian posisi gigi, seperti *crossbite*, seringkali luput dari perhatian namun berdampak signifikan. Artikel ini akan membahas apa itu *crossbite*, jenis-jenisnya, penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya.
*Crossbite* atau gigitan silang merupakan kondisi di mana satu atau lebih gigi atas berada di belakang gigi bawah saat mulut tertutup. Normalnya, gigi atas sedikit menutupi gigi bawah.
Apa itu *Crossbite*?
*Crossbite* ditandai dengan ketidaksejajaran posisi gigi atas dan bawah. Kondisi ini bisa melibatkan satu atau beberapa gigi, baik di bagian depan maupun belakang.
Ketidaksesuaian ini dapat menyebabkan kesulitan mengunyah. Nyeri rahang dan gangguan pada sendi temporomandibular (TMJ) juga bisa terjadi.
Selain itu, *crossbite* berpotensi memengaruhi pertumbuhan rahang dan mengakibatkan asimetri wajah. Studi di *Frontiers in Oral Health* (2023) menunjukkan prevalensi *crossbite* sekitar 10% pada anak-anak.
Oleh karena itu, penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
Jenis-jenis *Crossbite*
Terdapat beberapa jenis *crossbite*, dibedakan berdasarkan lokasi dan jumlah gigi yang terpengaruh.
*Posterior Crossbite*
Pada *posterior crossbite*, gigi belakang atas berada di dalam gigi belakang bawah. Seharusnya, gigi atas sedikit menonjol di depan gigi bawah.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh pertumbuhan rahang atas yang sempit atau kebiasaan mengisap jempol sejak kecil.
*Anterior Crossbite*
*Anterior crossbite* atau *underbite* terjadi ketika satu atau lebih gigi depan atas berada di belakang gigi depan bawah. Ini berkaitan dengan posisi rahang, bukan hanya susunan gigi.
Jika dibiarkan, *anterior crossbite* dapat mengganggu estetika wajah, pertumbuhan rahang, dan meningkatkan risiko cedera pada gigi depan.
*Buccal Crossbite*
*Buccal crossbite*, juga disebut *Brodie bite*, relatif lebih jarang. Gigi belakang atas berada terlalu jauh di luar gigi bawah sehingga tidak ada kontak antar gigi.
Akibatnya, proses mengunyah menjadi tidak efisien dan distribusi tekanan saat makan tidak merata.
Penyebab *Crossbite*
*Crossbite* dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun kebiasaan.
Faktor Genetik
Genetika berperan besar dalam pembentukan struktur wajah dan rahang. Ketidakseimbangan pertumbuhan rahang atas dan bawah dapat memicu *crossbite*.
Riwayat keluarga dengan kelainan rahang atau susunan gigi tidak sejajar meningkatkan risiko *crossbite* pada anak. Kelainan bawaan seperti bibir sumbing dan *cleft palate* juga dapat menjadi penyebab. Bentuk gigi yang tidak biasa, gigi tambahan, atau susunan gigi yang terlalu rapat juga berkontribusi.
Kebiasaan Buruk Sejak Kecil
Beberapa kebiasaan dapat memicu *crossbite* selama masa pertumbuhan. Penggunaan dot berlebih atau mengisap jempol merupakan contohnya.
Minum dari botol setelah usia 3 tahun, menekan lidah ke gigi depan (*tongue thrusting*), dan bernapas lewat mulut secara terus-menerus juga perlu diwaspadai. Alat ortodontik yang tidak pas juga bisa menjadi faktor penyebab.
Cedera dan Trauma
Trauma pada wajah atau rahang dapat menyebabkan kehilangan gigi atau patah tulang rahang. Ini dapat mengubah arah pertumbuhan tulang rahang, terutama pada anak-anak.
Gigi mungkin tumbuh tidak pada tempatnya atau bahkan tidak tumbuh sama sekali, menyebabkan gigi lain bergeser dan memicu *crossbite*.
Masalah Pertumbuhan Gigi
Gigi susu yang terlambat tanggal atau gigi tetap yang tumbuh di posisi yang salah (*ektopik*) dapat menyebabkan *crossbite*.
Kurangnya ruang untuk gigi tetap tumbuh dengan benar menyebabkan susunan gigi menjadi tidak rapi dan meningkatkan risiko *crossbite*.
Cara Mengatasi *Crossbite*
Penanganan *crossbite* bergantung pada usia, tingkat keparahan, dan kondisi pasien. Konsultasi dengan dokter gigi spesialis ortodonti sangat penting.
Kawat Gigi (*Braces*)
Kawat gigi merupakan metode yang umum dan efektif untuk mengoreksi *crossbite*. Tekanan yang konsisten dari kawat gigi menggerakkan gigi ke posisi yang tepat.
Kawat gigi cocok untuk kasus *crossbite* kompleks atau yang disertai masalah gigi lainnya. Perawatan ini efektif untuk semua usia, dan hasilnya bertahan lama jika diiringi dengan *retainer*.
*Clear Aligners* (Behel Transparan)
*Clear aligners*, seperti Invisalign, menawarkan solusi yang lebih estetis dan nyaman. Alat ini dapat dilepas pasang dan secara bertahap menggeser posisi gigi.
*Clear aligners* efektif untuk kasus *crossbite* ringan hingga sedang. Keunggulannya adalah tampilan yang tidak mencolok dan kenyamanan penggunaan.
*Rapid Palatal Expander* (RPE)
RPE digunakan untuk memperluas rahang atas dan mengoreksi *posterior crossbite*. Alat ini dipasang di langit-langit mulut dan bekerja secara perlahan.
Metode ini efektif pada anak-anak dan remaja yang rahangnya masih berkembang.
*Reverse Pull Headgear*
*Headgear* ini digunakan untuk menarik rahang atas ke depan jika penyebab *crossbite* adalah rahang atas yang terlalu mundur.
Alat ini dikenakan beberapa jam sehari dan efektif untuk *anterior crossbite* pada anak-anak.
Cabut Gigi
Pada kasus *overcrowding*, pencabutan gigi dapat dilakukan untuk memberikan ruang bagi gigi lain untuk merapatkan dan memperbaiki posisi.
Pencabutan gigi merupakan pilihan terakhir dan hanya dilakukan jika metode lain tidak efektif.
Operasi Rahang
Untuk kasus *crossbite* yang sangat parah dan melibatkan kelainan struktur tulang rahang, operasi rahang mungkin diperlukan. Prosedur ini dilakukan oleh ahli bedah mulut dan ortodontis.
Operasi rahang biasanya dilakukan pada usia dewasa setelah pertumbuhan tulang selesai. Meskipun proses pemulihannya lama, hasilnya cenderung permanen.
Pengobatan *crossbite* disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Konsultasi dan penanganan dini sangat direkomendasikan untuk hasil yang optimal. Dengan penanganan yang tepat, *crossbite* dapat dikoreksi dan kesehatan mulut jangka panjang terjaga.