Narkoba Picu Gangguan Jiwa: 4 Masalah Mental yang Mengancam Anda

Narkoba Picu Gangguan Jiwa: 4 Masalah Mental yang Mengancam Anda
Sumber: Poskota.com

Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah serius yang dampaknya meluas hingga kesehatan fisik dan mental. Sayangnya, pemahaman masyarakat mengenai dampak psikisnya masih kurang.

Di Indonesia, kasus penyalahgunaan narkoba melibatkan berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga pejabat dan aparat penegak hukum. Motif penggunaan beragam, mulai dari mencari kesenangan hingga sebagai penanggulangan stres.

Padahal, penggunaan narkoba, terutama yang berlebihan, berisiko tinggi menyebabkan berbagai gangguan kesehatan mental. Alih-alih mengatasi masalah, narkoba justru dapat memperburuk kondisi psikis pengguna, terutama bagi pecandu.

Dampak Narkoba terhadap Kesehatan Mental: Mekanisme Kerja

Narkoba mempengaruhi sistem saraf pusat otak, baik mempercepat maupun memperlambat fungsinya. Zat-zat kimia dalam narkoba memengaruhi bagian otak vital, seperti batang otak, sistem limbik, dan korteks serebral.

Perubahan ini memicu perubahan suasana hati, pola pikir, dan perilaku pengguna. Semakin sering dan intensif penggunaan narkoba, semakin besar kerusakan fungsi otak, yang berujung pada masalah fisik dan mental.

Jenis Gangguan Mental Akibat Penyalahgunaan Narkoba

Kemenkes RI mengidentifikasi beberapa jenis gangguan kejiwaan yang kerap ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba. Pemahaman mengenai hal ini penting dalam upaya pencegahan dan pengobatan.

Depresi: Sebuah Konsekuensi yang Mematikan

Opioid, misalnya, memberikan efek euforia sementara. Namun, penggunaan berlebihan menciptakan toleransi, sehingga pengguna membutuhkan dosis lebih tinggi untuk mencapai efek yang sama.

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan ini memicu perasaan sedih, putus asa, hingga depresi berat yang berisiko bunuh diri. Ini adalah lingkaran setan yang harus dihentikan.

Skizofrenia: Gangguan Pikiran yang Mengerikan

Ganja, dengan kandungan THC-nya, mengganggu interaksi kimiawi di otak. Hal ini memicu gangguan motorik, perubahan suasana hati, hingga distorsi waktu dan kesulitan berpikir.

Penggunaan ganja jangka panjang dapat memicu paranoid, halusinasi, dan delusi, yang pada akhirnya dapat memicu skizofrenia. Ini adalah ancaman serius yang perlu diwaspadai.

Gangguan Bipolar: Ayunan Emosi yang Ekstrem

Kokain dan sabu meningkatkan kadar dopamin secara drastis, menyebabkan euforia sementara. Namun, setelah efeknya hilang, pengguna mengalami kelelahan, mudah tersinggung, dan depresi.

Penggunaan jangka panjang dapat memicu gangguan bipolar, ditandai dengan fluktuasi ekstrem antara periode mania dan depresi. Ini membutuhkan perawatan medis yang intensif.

Demensia: Hilangnya Fungsi Kognitif

Ganja mengganggu fungsi kognitif, menyebabkan penurunan daya ingat dan perhatian. Ekstasi dan sabu, sebagai stimulan, merusak sistem dopamin, berdampak pada memori, pembelajaran, dan regulasi emosi.

Penggunaan jangka panjang dapat berujung pada demensia, ditandai dengan halusinasi, kecemasan, kebingungan, dan penurunan daya ingat yang signifikan. Ini merupakan ancaman serius terhadap kualitas hidup.

Penyalahgunaan narkoba tidak hanya merugikan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental yang dampaknya dapat berlangsung seumur hidup. Pencegahan dan pengobatan dini menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini. Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan mencari bantuan profesional jika mengalami masalah penyalahgunaan narkoba.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *