Phnom Aural, juga dieja Phnom Aoral, menjulang sebagai puncak tertinggi di Kamboja dengan ketinggian 1.813 meter di atas permukaan laut. Terletak di Distrik Aoral, Provinsi Kampong Speu, gunung ini berada di bagian timur Pegunungan Cardamom, menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan.
Gunung Aural bukan sekadar puncak tertinggi, tetapi juga menyimpan beragam kekayaan alam dan sejarah yang menarik untuk dijelajahi. Berikut enam fakta menarik yang akan membuat Anda semakin penasaran untuk mendaki gunung ini.
Pendakian Gunung Aural: Tantangan dan Keindahan dalam Satu Perjalanan
Waktu pendakian Gunung Aural idealnya dilakukan selama musim kemarau, yaitu dari November hingga Maret. Hujan lebat selama musim basah dapat membuat pendakian menjadi sangat sulit.
Perjalanan menuju puncak dan kembali membutuhkan waktu sekitar delapan jam secara keseluruhan. Pendaki dapat memilih untuk menyelesaikannya dalam satu hari penuh atau membaginya menjadi dua hari dengan berkemah semalam.
Tingkat kesulitan pendakian bergantung pada kebugaran fisik pendaki. Oleh karena itu, persiapan fisik yang matang sangat dianjurkan sebelum memulai pendakian.
Suaka Margasatwa Phnom Aural: Keanekaragaman Hayati yang Menakjubkan
Sejak tahun 1993, kawasan ini ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa Phnom Aural guna melindungi keanekaragaman hayati yang melimpah.
Pendakian sebaiknya dilakukan secara berkelompok dan didampingi pemandu lokal yang berpengalaman. Hal ini untuk keamanan dan untuk memaksimalkan pengalaman melihat satwa liar.
Anda berkesempatan menyaksikan berbagai satwa liar, termasuk macan tutul, beruang, babi hutan, dan berbagai jenis monyet. Keberadaan mereka menambah kekayaan ekosistem gunung ini.
Jalur Pendakian dan Medan yang Menantang
Jalur pendakian Gunung Aural hanya memiliki satu jalur utama. Pendakian diawali dengan perjalanan dua jam di jalan berdebu menuju Camp 1.
Dari Camp 1, pendaki akan melanjutkan perjalanan selama sekitar lima jam menuju puncak. Sebagian besar pendaki memilih bermalam di High Camp untuk membagi perjalanan panjang menjadi lebih pendek.
Medan pendakian terbagi menjadi dua bagian: jalan berdebu dan hutan bambu. Jalan berdebu relatif mudah, kecuali saat musim hujan, jalan bisa berlumpur dan licin.
Hutan bambu merupakan bagian yang paling menantang karena medan yang curam. Kebugaran fisik yang baik sangat penting untuk melewati bagian ini.
Tidak ada fasilitas makanan dan air di sepanjang jalur pendakian. Pendaki wajib membawa cukup air minum untuk mencegah dehidrasi.
Pendakian Mandiri dan Pertimbangan Keselamatan
Meskipun memungkinkan untuk mendaki tanpa pemandu, pendakian dengan pemandu sangat direkomendasikan. Pemandu lokal dapat membantu navigasi dan memberikan informasi penting.
Hewan liar seperti monyet, babi hutan, beruang, dan kucing besar terkadang terlihat di sepanjang jalur, terutama di Camp 1. Pemandu memiliki pengetahuan tentang satwa liar dan dapat membantu menghindari konflik.
Terdapat beberapa tempat peristirahatan berupa gubuk dan paviliun di sepanjang jalur. Manfaatkan tempat-tempat ini untuk beristirahat, terutama jika cuaca panas dan lembap.
Porter umumnya tidak diperlukan kecuali untuk kelompok pendaki yang sangat besar. Pendaki sebaiknya membawa perlengkapan secukupnya agar tidak membebani diri sendiri.
Akses ke Gunung Aural: Perjalanan Menuju Puncak Tertinggi Kamboja
Bandara Internasional Phnom Penh merupakan bandara terdekat, berjarak sekitar 150 km dari titik awal pendakian.
Taksi atau mobil sewaan pribadi merupakan moda transportasi yang umum digunakan untuk mencapai titik awal. Perjalanan darat membutuhkan waktu sekitar tiga jam dari Phnom Penh.
Alternatif lain adalah menggunakan bus lokal. Namun, perjalanan akan memakan waktu lebih lama dibandingkan menggunakan taksi atau mobil sewaan.
Mendaki Gunung Aural bukan hanya sekadar menaklukkan puncak tertinggi Kamboja, tetapi juga sebuah perjalanan untuk merasakan keindahan alam dan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Persiapan yang matang dan kesadaran akan kondisi alam sekitar akan memastikan pengalaman pendakian yang aman dan berkesan.