Rahasia Terungkap: 5 Alasan Pembaca Buku Malu Mengakuinya

Rahasia Terungkap: 5 Alasan Pembaca Buku Malu Mengakuinya
Sumber: Idntimes.com

Banyak yang menganggap membaca buku sebagai hobi terpuji. Namun, tak sedikit pula yang enggan terang-terangan mengakui kecintaannya pada buku. Mengapa demikian?

Ternyata, ada beberapa alasan mengapa seseorang menyembunyikan hobinya membaca. Keengganan ini bukan karena membaca itu buruk, melainkan karena sejumlah faktor sosial dan personal yang cukup kompleks.

Bingung saat Diajak Berdiskusi Isi Buku

Pertanyaan sederhana seperti, “Buku apa yang baru kamu baca?” bisa menjadi tantangan bagi sebagian pembaca.

Menjelaskan isi buku secara detail bukanlah hal mudah bagi semua orang. Beberapa individu mungkin hanya mampu mengingat garis besar cerita.

Ketidakmampuan menjelaskan detail isi buku ini kemudian memunculkan kekhawatiran akan penilaian negatif dari orang lain.

Untuk menghindari situasi tersebut, beberapa orang memilih untuk tidak mengungkapkan hobinya membaca.

Takut Dianggap Pintar dan Tahu Segalanya

Label “pintar” dan “tahu banyak” yang sering dikaitkan dengan pembaca buku tak selalu diterima positif oleh semua orang.

Beberapa individu merasa belum pantas atau siap menerima label tersebut.

Mereka takut ekspektasi yang tinggi akan menjadi beban dan membuat mereka merasa tidak mampu memenuhi standar yang telah ditetapkan orang lain.

Ketakutan akan ekspektasi yang berlebihan ini mendorong mereka untuk menyembunyikan hobinya membaca buku.

Khawatir akan Ejekan atas Pilihan Buku

Mengungkapkan hobi membaca buku seringkali berlanjut pada pertanyaan tentang jenis buku yang dibaca.

Tidak semua orang memiliki lingkungan yang suportif dan menghargai beragam pilihan bacaan.

Ejekan atau penilaian negatif terhadap pilihan buku, misalnya buku fiksi atau novel romantis, dapat membuat seseorang enggan mengakui hobinya.

Pengalaman negatif seperti ini bisa membuat seseorang memilih untuk merahasiakan hobinya membaca.

Malu karena Jumlah Buku yang Dibaca Sedikit

Di era media sosial, seringkali terjadi perbandingan pencapaian, termasuk jumlah buku yang dibaca.

Perasaan minder muncul ketika melihat orang lain yang mengklaim telah membaca banyak buku dalam waktu singkat.

Meskipun penilaian berdasarkan jumlah buku yang dibaca kurang tepat, tetapi rasa malu ini nyata dan memengaruhi beberapa individu.

Rasa malu ini dapat menyebabkan mereka menyembunyikan hobinya membaca buku.

Tidak Nyaman jika Hobinya Diusik Orang Lain

Terbuka tentang hobi membaca seringkali memicu pertanyaan yang detail dan berkelanjutan.

Pertanyaan-pertanyaan seperti, “Buku apa yang sedang kamu baca?”, “Sudah sejauh mana?”, dan lain sebagainya, bisa terasa mengganggu bagi beberapa orang.

Ketidaknyamanan ini mendorong beberapa individu untuk merahasiakan hobinya membaca.

Mereka lebih memilih menikmati hobi membaca secara pribadi tanpa tekanan atau rasa tidak nyaman dari lingkungan sekitar.

Pada akhirnya, keengganan mengakui hobi membaca seringkali berakar pada kekhawatiran akan penilaian negatif dan ekspektasi yang berlebihan dari orang lain. Semoga pemahaman atas berbagai alasan ini dapat meningkatkan rasa saling menghargai dan toleransi di antara para pembaca.

Pos terkait