Warisan Budaya Indonesia: Pemerintah Janji Sejahterakan Seniman

Warisan Budaya Indonesia: Pemerintah Janji Sejahterakan Seniman
Sumber: Liputan6.com

Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud), Giring Ganesha, memimpin upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025 di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya Indonesia memiliki identitas budaya yang diakui di kancah internasional.

Giring menyatakan bahwa kekayaan budaya Indonesia harus dimaksimalkan dan dipromosikan secara global. Hal ini penting untuk meningkatkan citra Indonesia sebagai bangsa yang besar, beragam, dan bermartabat di dunia.

Menemukan Identitas Budaya Internasional

Indonesia, dengan keberagaman budayanya yang luar biasa, perlu membangun citra budaya yang kuat di mata dunia. Wamenbud mendorong upaya untuk menciptakan identitas budaya internasional yang mampu membanggakan Indonesia di tingkat global.

Langkah ini dinilai penting untuk mengingatkan dunia akan kehebatan dan keunikan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Indonesia perlu menunjukkan eksistensinya sebagai negara dengan warisan budaya yang tak tertandingi.

Pentingnya Kesejahteraan Pelaku Budaya

Giring Ganesha juga menekankan pentingnya kesejahteraan para pelaku budaya. Pemerintah memiliki peran vital dalam mendukung dan meningkatkan taraf hidup para budayawan, seniman, dan aktor.

Dengan kesejahteraan yang terjamin, para pelaku budaya dapat berkarya dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia dengan lebih optimal. Hal ini merupakan investasi jangka panjang untuk menjaga dan memajukan budaya Indonesia.

Wamenbud menegaskan bahwa Indonesia memiliki budaya terkaya di dunia. Oleh karena itu, sudah selayaknya para pelaku budaya juga hidup sejahtera dan berkecukupan.

Semangat Kebangkitan Nasional dan Adaptasi Zaman

Upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025 mengambil tema “Bangkit dan Berdaya”. Giring menjelaskan bahwa tema ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk terus bangkit dari berbagai tantangan dan meningkatkan kemampuannya.

Peringatan Harkitnas, menurut Giring, harus dimaknai sebagai momentum untuk menjadi manusia yang lebih baik, khususnya dalam konteks pelestarian dan pengembangan budaya. Ini juga merupakan pelajaran berharga dari sejarah.

Giring mengingat sejarah berdirinya Budi Utomo 117 tahun lalu. Para pemuda terpelajar saat itu berjuang untuk Indonesia yang lebih baik, dengan akses kesehatan yang merata.

Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, semangat kebangkitan budaya terus digalakkan. Pemerintah telah melakukan berbagai gebrakan dalam kurun waktu enam bulan terakhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Generasi muda Indonesia perlu belajar dari sejarah dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Tantangan masa kini, seperti perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan dinamika geopolitik, harus dihadapi dengan bijak.

Pemerintah, kata Giring, fokus pada hal-hal dasar yang berdampak besar bagi masyarakat. Hal ini mencakup swasembada pangan, energi, sains dan teknologi, serta pendidikan dan kesehatan yang merata.

Selain upacara bendera, Museum Kebangkitan Nasional juga menyelenggarakan Pekan Kebangkitan Nasional (PKN) pada 20-25 Mei 2025. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat semangat kebangkitan nasional.

Dengan mengutamakan budaya dan kesejahteraan para pelakunya, serta adaptasi terhadap kemajuan zaman, Indonesia diharapkan dapat terus bangkit dan berdaya di kancah internasional. Perayaan Hari Kebangkitan Nasional menjadi pengingat penting akan perjuangan para pendahulu dan tanggung jawab generasi sekarang untuk meneruskan estafet pembangunan bangsa.

Pos terkait