Waspadai 5 Gejala Kandidiasis Oral: Infeksi Jamur di Mulut

Waspadai 5 Gejala Kandidiasis Oral: Infeksi Jamur di Mulut
Sumber: Hellosehat.com

Kandidiasis oral, atau sariawan jamur, seringkali menyerang bayi dan anak-anak. Namun, orang dewasa pun rentan terhadap infeksi jamur di mulut ini. Mengetahui gejalanya sangat penting untuk penanganan yang tepat dan cepat.

Infeksi jamur di rongga mulut sebenarnya umum terjadi. Jamur *Candida* secara alami hidup di mulut, dan biasanya tidak berbahaya selama pertumbuhannya terkontrol.

Sekilas tentang Kandidiasis Oral

Rongga mulut menyediakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur *Candida*. Spesies seperti *Candida albicans*, *Candida glabrata*, dan *Candida tropicalis* adalah penyebab utama kandidiasis oral.

Infeksi ini lebih sering terjadi pada bayi, anak-anak, dan individu dengan sistem imun lemah. Kondisi seperti konsumsi steroid jangka panjang atau kekurangan nutrisi seperti vitamin B12 dan zat besi juga meningkatkan risiko.

Kandidiasis oral umumnya mudah diobati, namun mudah kambuh jika kebersihan mulut tidak terjaga. Sisa makanan dan kotoran di sela gigi, gusi, dan lidah menjadi tempat berkembang biaknya jamur *Candida*.

Tanda dan Gejala Kandidiasis Oral

Gejala kandidiasis oral bisa bervariasi, bahkan terkadang tidak menunjukkan gejala di tahap awal. Oleh karena itu, penting untuk waspada terhadap perubahan di dalam mulut.

Berikut beberapa tanda dan gejala yang perlu diwaspadai:

1. Bercak Putih di Mulut

Munculnya bercak putih kekuningan di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi, atau bahkan bagian belakang tenggorokan merupakan ciri khas. Bercak ini bisa berdarah jika tergores.

2. Mulut Nyeri dan Kemerahan

Kemerahan dan pembengkakan di area mulut disertai rasa sakit merupakan gejala umum. Nyeri ini dapat mengganggu makan dan minum, bahkan berpotensi menyebabkan dehidrasi dan kekurangan gizi.

Pada anak-anak, kandidiasis oral bisa menyebabkan mereka menolak menyusu dan menjadi lebih rewel.

3. Mulut Kering

Mulut kering, terasa seperti kapas, bisa menjadi indikator. Hal ini disebabkan karena infeksi jamur dapat memengaruhi produksi air liur, yang berperan penting dalam mengontrol pertumbuhan jamur.

4. Penurunan Fungsi Pengecapan

Pembengkakan di mulut dan tenggorokan dapat mengganggu aliran darah ke indra pengecap pada lidah. Akibatnya, kemampuan merasakan rasa makanan berkurang, bahkan bisa muncul rasa logam atau tengik (disgeusia).

5. Luka di Sudut Bibir

Mulut kering yang berkepanjangan dapat menyebabkan bibir pecah-pecah dan luka di sudut bibir (angular cheilitis). Luka ini biasanya membaik setelah infeksi jamur sembuh, namun luka parah bisa meninggalkan bekas.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Konsultasi ke dokter sangat penting jika gejala tidak membaik, terutama bagi individu dengan faktor risiko seperti HIV atau kanker. Gejala bisa lebih parah dan sulit dikendalikan pada kelompok berisiko tinggi.

Pengobatan biasanya berupa obat antijamur, jenis dan dosisnya disesuaikan dengan keparahan infeksi. Penanganan yang tepat dan cepat mencegah penyebaran infeksi dan komplikasi lebih lanjut.

Kandidiasis oral, meskipun umumnya mudah diobati, membutuhkan perhatian dan kebersihan mulut yang optimal. Deteksi dini dan penanganan yang tepat akan mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *