Pecco Bagnaia mengaku kesulitan menjelaskan kendala yang dialaminya dalam MotoGP Italia, Minggu (22/6), yang membuatnya gagal bersaing dengan Marc Marquez dan Alex Marquez. Ketiga pembalap tersebut menampilkan pertarungan sengit di awal balapan, menampilkan manuver-manuver yang memukau penonton.
Namun, setelah tujuh lap, Bagnaia mulai tertinggal. Ia semakin jauh tertinggal di paruh akhir balapan dan bahkan disalip oleh Fabio Di Giannantonio di akhir balapan. Kegagalan ini menjadi sorotan mengingat penampilannya yang sebelumnya begitu kompetitif.
Bagnaia menjelaskan, “Seperti biasanya, saya berusaha memberikan kemampuan maksimal, bahkan di pekan ini usaha itu terasa lebih karena saya benar-benar ingin menang.” Namun, ia mengalami masalah dengan ban depan setelah 6-7 lap. “Saya harus menunggu sesaat dan kemudian saya sudah terjebak di belakang Marquez bersaudara,” ujarnya seperti dikutip dari Crash.net.
Masalah pada ban depan ini membuat Bagnaia kesulitan mengendalikan motornya. Ia mengakui kesulitan memahami masalah tersebut. “Saya ada di sana, hanya melihat mereka tanpa bisa melakukan apapun seperti sebelumnya. Ini seperti sebelumnya, saya ada di belakang, tertinggal 0,7-0,8 detik dan kemudian saya berusaha memperkecil jarak tetapi ketika berjarak 0,2-0,3 detik, ban depan saya mulai tak stabil, sehingga saya harus menunggu dan menurunkan kecepatan motor,” jelasnya.
Kekecewaan mendalam dirasakan Bagnaia karena ia merasa mampu bersaing memperebutkan kemenangan. “Sungguh mengecewakan karena saya tahu saya bisa bertarung untuk merebut kemenangan. Namun di musim ini, untuk beberapa alasan, saya tidak mendapatkan perasaan yang sama saat menunggangi motor. Jadi ini aneh, tetapi inilah yang terjadi,” tuturnya.
Perbandingan dengan Marc Marquez
Bagnaia menyoroti perbedaan performa antara dirinya dan Marc Marquez. Ia mengamati bahwa Marquez tidak mengalami kendala serupa pada ban depan. “Ketika saya memakai ban baru, saya bisa bertarung. Namun ketika saya mulai kehilangan [kondisi] ban depan, segalanya mulai terasa sangat sulit. Saya melihat mereka – Marc memasuki tikungan lebih cepat dan dia bisa terhindar dari masalah yang membuat saya begitu kesulitan,” kata Bagnaia.
Bagnaia menambahkan, “Jadi ini aneh karena saya belum pernah merasakan [di tahun-tahun] sebelumnya. Dan dengan motor yang mirip dengan edisi tahun lalu, bila dibandingkan musim ini saya benar-benar kesulitan terkait permasalahan ban depan, jadi memang ini aneh.” Pernyataan ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam performa motor antara musim ini dan musim lalu, meskipun motornya relatif sama.
Analisis Lebih Dalam
Kegagalan Bagnaia di MotoGP Italia ini patut untuk dianalisis lebih lanjut. Beberapa faktor potensial yang perlu dipertimbangkan meliputi: setup motor, strategi balapan, dan kondisi lintasan. Perlu diteliti lebih dalam apakah ada perbedaan signifikan dalam setup motor Bagnaia dibandingkan dengan Marquez bersaudara. Strategi balapan juga dapat menjadi faktor penentu, terutama dalam pengelolaan ban. Kondisi lintasan, seperti suhu aspal dan tingkat grip, juga bisa mempengaruhi performa ban.
Tim Ducati kemungkinan besar akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi akar masalah yang dialami Bagnaia. Data telemetri dan analisis video akan menjadi alat penting dalam memahami penyebab penurunan performa tersebut. Perbaikan dan penyesuaian akan dilakukan untuk memastikan Bagnaia kembali kompetitif di balapan selanjutnya.
Kesimpulannya, kegagalan Pecco Bagnaia di MotoGP Italia disebabkan oleh masalah pada ban depan yang belum dapat dijelaskan secara rinci. Perbandingan dengan Marc Marquez yang tidak mengalami masalah serupa semakin mempertegas misteri di balik penurunan performa Bagnaia. Investigasi menyeluruh dari tim Ducati sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan memastikan Bagnaia dapat kembali bersaing di puncak klasemen.