Timnas Indonesia hanya berjarak 180 menit, atau dua pertandingan, dari Piala Dunia 2026. Peluang emas ini terbuka lebar setelah memastikan tiket ke putaran keempat kualifikasi zona Asia. Akankah mimpi seluruh rakyat Indonesia untuk menyaksikan tim kesayangannya berlaga di panggung dunia akhirnya terwujud?
Putaran keempat kualifikasi akan berlangsung pada 8-14 Oktober 2025 di Qatar dan Arab Saudi. Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat dengan bertanding di kandang lawan, melawan tim-tim kuat dari kawasan Timur Tengah.
Lima tim menjadi calon lawan Indonesia: Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, dan Irak. Beberapa di antaranya sudah pernah dihadapi Indonesia sebelumnya, dengan hasil yang beragam. Pengalaman berharga ini diharapkan dapat menjadi modal berharga bagi skuad Garuda.
Pertemuan terakhir dengan Arab Saudi di putaran ketiga kualifikasi menghasilkan satu hasil imbang dan satu kemenangan bagi Indonesia, hal ini menjadi poin penting dalam perjalanan menuju putaran keempat. Sementara itu, pertemuan dengan Irak di putaran kedua berakhir dengan dua kekalahan.
Pertandingan persahabatan melawan Oman pada tahun 2021 berakhir dengan kekalahan Indonesia 1-3. Sedangkan melawan Qatar dan Uni Emirat Arab, Indonesia juga lebih sering menelan kekalahan. Dari catatan tersebut, tampak jelas bahwa Timnas Indonesia masih perlu meningkatkan kemampuannya untuk bersaing dengan tim-tim kuat di kawasan Timur Tengah.
Berdasarkan peringkat FIFA, Indonesia berada di posisi 123 dunia, terendah di antara enam peserta putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Meskipun hanya membutuhkan dua kemenangan untuk lolos ke Piala Dunia 2026, jalan menuju kesana bukanlah hal yang mudah.
Hanya juara grup yang berhak mendapatkan tiket langsung ke Piala Dunia 2026. Peringkat kedua akan melanjutkan perjuangan ke babak berikutnya. Menjalani seluruh laga di luar kandang menjadi tantangan tersendiri bagi Timnas Indonesia.
Tantangan dan Harapan Timnas Indonesia
Meskipun peluang masih terbuka, Timnas Indonesia harus berjuang keras untuk merebut tiket ke Piala Dunia. Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan mimpi tersebut. Ia dituntut untuk membentuk tim yang lebih kuat dan siap menghadapi lawan-lawan tangguh.
Rekor Timnas Indonesia di bawah asuhan Kluivert menunjukkan empat pertandingan, dua kali menang dan dua kali kalah. Hasil yang beragam ini menunjukkan potensi dan kelemahan yang harus dibenahi. Kluivert telah melakukan sejumlah penyesuaian strategi dan komposisi pemain.
Awalnya, Kluivert menggunakan formasi empat bek. Namun, setelah evaluasi, ia melakukan perubahan dengan mengoptimalkan kekuatan pemain yang ada. Formasi yang digunakan pada laga melawan Bahrain, yang menghasilkan kemenangan 1-0, kemudian diadopsi pada pertandingan selanjutnya melawan China (menang 1-0) dan Jepang (kalah 0-6).
Supriyono Prima, pengamat sepak bola nasional, menyarankan agar Kluivert mempertahankan starting eleven seperti yang digunakan pada laga melawan Bahrain dan China. Ia menilai formasi tersebut merupakan yang terbaik saat ini. Namun, ia juga menekankan perlunya perbaikan di lini tengah dan depan.
Supriyono mencatat, “Kita memang punya Thom Haye dengan julukan profesor itu. Tapi Timnas butuh sosok lain yang seimbang dengannya. Selain itu, Timnas perlu pemain nomor sembilan sejati. Ole Romeny bagus, tapi akan lebih maksimal jika mundur sedikit sebagai nomor 10 atau bergeser jadi winger kiri.”
Timnas Indonesia masih memiliki waktu sekitar tiga bulan untuk mempersiapkan diri. Dua laga FIFA Matchday pada September 2025 bisa dimanfaatkan untuk mencoba strategi baru dan memperkuat aspek-aspek yang masih lemah. Harapan besar untuk meraih hasil terbaik dan mewujudkan mimpi lolos ke Piala Dunia 2026 tetap menyala.
Utak-atik Formasi atau Pertahankan Winning Eleven?
Pertanyaan besar yang kini dihadapi Timnas Indonesia adalah: apakah pelatih Patrick Kluivert akan terus bereksperimen dengan formasi dan komposisi pemain, atau mempertahankan strategi yang telah terbukti efektif seperti pada laga melawan Bahrain dan China? Keputusan ini akan sangat menentukan peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Di satu sisi, eksperimen dapat menghasilkan strategi yang lebih efektif dan mengeksploitasi potensi pemain secara maksimal. Di sisi lain, perubahan yang terlalu sering dapat mengganggu kekompakan tim dan mengurangi kepercayaan diri pemain. Kluivert dihadapkan pada dilema yang sulit, namun keputusan yang tepat akan sangat menentukan nasib Timnas Indonesia dalam perebutan tiket ke Piala Dunia.
Jalan menuju Piala Dunia 2026 masih panjang dan penuh tantangan. Namun, dengan kerja keras, strategi yang tepat, dan dukungan penuh dari seluruh rakyat Indonesia, mimpi untuk tampil di panggung dunia bukanlah hal yang mustahil.