BYD, produsen mobil listrik asal Tiongkok, resmi memulai produksi di pabrik pertamanya di luar negeri. Pabrik yang berlokasi di Camaçari, Bahia, Brasil ini menandai langkah signifikan BYD dalam ekspansi globalnya. Investasi besar-besaran dan penciptaan lapangan kerja yang signifikan menjadi sorotan utama dari proyek ini.
Pabrik tersebut beroperasi di bekas lokasi pabrik Ford yang diakuisisi pada Maret 2024. Investasi awal mencapai 300 juta real Brasil, setara dengan sekitar Rp 990 miliar.
Produksi Perdana di Brasil: Tiga Model Unggulan
Pabrik BYD di Brasil menerapkan sistem semi-knock down (SKD) dengan kapasitas produksi tahunan hingga 150 ribu unit. Ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi permintaan pasar mobil listrik yang terus meningkat di negara tersebut.
Tiga model yang akan diproduksi di pabrik ini adalah BYD Dolphin Mini (dikenal sebagai Seagull di pasar Tiongkok), BYD Song Pro, dan BYD King (Chaser 05). Ketiga model ini dipilih berdasarkan analisis pasar dan potensi permintaan di Brasil.
Fasilitas produksi dilengkapi dengan 26 gudang dan jalur uji coba. BYD juga telah menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal, seperti Continental, untuk memasok ban.
Investasi Jangka Panjang dan Dampak Ekonomi
Total investasi BYD di Brasil ditaksir mencapai angka yang fantastis, yaitu 5,5 miliar real Brasil atau sekitar Rp 18,15 triliun. Sejumlah 1,4 miliar real, atau sekitar Rp 4,62 triliun, telah dikeluarkan hingga saat ini.
Pabrik ini telah menciptakan 1.000 lapangan kerja langsung. BYD berencana menambah 3.000 posisi lagi. Pemerintah Bahia bahkan memprediksi pabrik ini akan menciptakan hingga 20 ribu lapangan kerja, baik langsung maupun tidak langsung.
Tantangan dan Harapan di Masa Depan
Meskipun produksi telah dimulai, BYD menargetkan operasional penuh pada Desember 2026. Hal ini disebabkan oleh proses lokalisasi komponen yang masih berlangsung.
BYD berharap kendaraan SKD yang diproduksi di Camaçari mendapatkan keringanan tarif impor hanya 10 persen. Namun, keputusan pemerintah Brasil terkait hal ini masih dinantikan.
Perusahaan juga sedang menghadapi penyelidikan pemerintah Brasil terkait dugaan pelanggaran kondisi kerja yang layak selama proses konstruksi. Penyelidikan ini tentu saja akan mempengaruhi rencana ekspansi BYD di masa mendatang.
Sejak memasuki pasar Brasil pada 2021, BYD telah menjual sekitar 130 ribu unit kendaraan. Pada kuartal kedua 2025, BYD bahkan menjadi merek kendaraan listrik terlaris di Brasil. Secara global, ekspor kendaraan BYD tahun ini diperkirakan mencapai 800 ribu unit.
Kebijakan pemerintah Brasil yang menaikkan tarif impor kendaraan listrik juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Mobil listrik murni (BEV) kini dikenai bea masuk 25 persen, sementara kendaraan hybrid plug-in (PHEV) dikenai 28 persen. Kenaikan tarif ini dapat mempengaruhi strategi penjualan dan harga jual kendaraan BYD di pasar Brasil.
Peresmian pabrik BYD di Brasil bukan hanya menandai langkah penting bagi perusahaan, tetapi juga bagi perkembangan industri otomotif listrik di negara tersebut. Dengan investasi besar dan potensi penciptaan lapangan kerja yang signifikan, pabrik ini diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Brasil dan mempercepat transisi menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan. Namun, tantangan berupa penyelidikan pemerintah dan kebijakan tarif impor perlu diatasi agar operasional pabrik berjalan lancar dan mencapai target produksi.