Krisis Industri Otomotif: Tantangan Berat di Tahun Ini

Krisis Industri Otomotif: Tantangan Berat di Tahun Ini
Sumber: Liputan6.com

Industri otomotif Indonesia sedang menghadapi tantangan. Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi, menyatakan hal tersebut, mengatakan bahwa faktor global turut berperan dalam pelemahan industri, baik di dalam maupun luar negeri.

Penurunan penjualan kendaraan menjadi indikator utama. Penjualan _wholesale_ (pabrik ke diler) pada Mei 2025 mencapai 60.613 unit, turun 15,1 persen dibandingkan Mei 2024. Penjualan ritel (diler ke konsumen) juga mengalami penurunan serupa, yakni 61.339 unit, dengan penurunan persentase yang sama.

Kondisi Industri Otomotif Indonesia

Pelemahan ekonomi global menjadi penyebab utama penurunan penjualan. Daya beli masyarakat yang lesu turut mempengaruhi kinerja industri otomotif.

Beberapa sektor industri menunjukkan tren negatif akibat kondisi ekonomi yang sulit ini. Kondisi ini membutuhkan strategi yang tepat untuk pemulihan.

Gaikindo International Auto Show (GIIAS) 2025 sebagai Upaya Pemulihan

Gaikindo berupaya membangkitkan industri otomotif lewat GIIAS 2025. Pameran ini berlangsung dari 24 Juli hingga 3 Agustus di ICE BSD, Tangerang.

Lebih dari 60 peserta ikut serta dalam pameran ini. Tercatat 43 merek mobil, 4 karoseri besar, dan 16 merek sepeda motor. GIIAS 2025 disebut sebagai pameran otomotif terbesar dan terlengkap di luar China.

Banyak produsen otomotif akan memanfaatkan GIIAS 2025 untuk meluncurkan produk terbaru mereka, baik untuk pasar Indonesia maupun global. Pameran ini menjadi platform strategis.

Rizwan Alamsjah, Ketua III Gaikindo dan Ketua Penyelenggara GIIAS 2025, menambahkan bahwa 11 merek baru akan debut di GIIAS 2025. Beberapa merek yang sebelumnya absen juga kembali berpartisipasi.

Respon positif dari produsen otomotif menunjukkan GIIAS sebagai platform yang efektif untuk memperkenalkan inovasi dan menjangkau konsumen secara langsung.

Merek-Merek Baru dan yang Kembali di GIIAS 2025

Beberapa merek baru yang menarik perhatian di GIIAS 2025 antara lain Aletra, Denza, Geely, Jaecoo, Polytron, dan Xpeng.

Selain merek baru, beberapa merek yang sebelumnya vakum juga kembali hadir, termasuk Ford dan Jeep. Kehadiran merek-merek ini diharapkan meningkatkan daya tarik pameran.

Rizwan menekankan peningkatan kualitas program _test drive_ untuk kenyamanan pengunjung. Hal ini menjadi nilai tambah bagi para pengunjung pameran.

Berikut daftar lengkap peserta GIIAS 2025:

  • Mobil Penumpang: Audi, BAIC, BMW, BYD, Chery, Citroen, Daihatsu, Denza, DFSK, Ford, GAC AION, Geely, GWM, Honda, Hyundai, Jaecoo, Jeep, Jetour, KIA, Lexus, Maxus, Mazda, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Nissan, Polytron, Seres, Subaru, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen, Volvo, Wuling, X-Peng.
  • Kendaraan Komersial: Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, UD Trucks.
  • Sepeda Motor: Alva, Aprilia, Astra Honda Motor, Dubbs, Exotic, Harley Davidson, Kupprum, Moto Guzzi, Pacific, Piaggio, Polytron, Royal Enfield, Scomadi, U-Winfly, Vespa, Wedison.
  • Karoseri: Adiputro, Laksana, New Armada, Tentrem.

Ratusan merek pendukung industri otomotif lainnya juga akan turut serta. Ini menunjukan skala besar GIIAS 2025.

GIIAS 2025 diharapkan dapat menjadi titik balik bagi industri otomotif Indonesia. Dengan partisipasi merek-merek besar dan beragam inovasi yang ditampilkan, pameran ini berpotensi untuk meningkatkan gairah pasar dan penjualan kendaraan. Keberhasilan GIIAS 2025 akan menjadi penentu arah pemulihan industri otomotif ke depannya. Semoga pameran ini mampu membangkitkan kembali semangat dan kepercayaan konsumen terhadap industri otomotif dalam negeri.

Pos terkait