Indonesia semakin kokoh sebagai pusat produksi kendaraan niaga global. Buktinya, PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (PT DCVMI) meresmikan pabrik baru mereka di Kawasan Industri Delta Silicon 8, Cikarang, Jawa Barat pada Selasa (10/6/2025).
Investasi Daimler: Bukti Kepercayaan pada Industri Otomotif Indonesia
Peresmian pabrik baru PT DCVMI yang memproduksi kendaraan niaga Mercedes-Benz menandai langkah signifikan Daimler Truck AG dalam memperkuat basis produksinya di Asia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan bahwa investasi ini membuktikan kepercayaan investor global terhadap potensi pasar domestik Indonesia yang terus bertumbuh dan posisi strategis Indonesia sebagai pusat ekspor.
Agus menambahkan, Daimler melihat peluang besar di Indonesia, sekaligus menegaskan keyakinan mereka terhadap prospek positif Indonesia sebagai hub industri kendaraan niaga global.
Produksi dan Target PT DCVMI: Menuju 5.000 Unit per Tahun
Dengan kapasitas produksi hingga 5.000 unit per tahun, PT DCVMI berpotensi masuk dalam lima besar produsen truk dan bus di Indonesia.
Pabrik ini menandai komitmen jangka panjang Mercedes-Benz di Indonesia, yang telah dimulai sejak tahun 1978 melalui PT Star Motor Indonesia.
Kehadiran pabrik baru ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional dan memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.
Komitmen Ramah Lingkungan dan Dukungan Pemerintah
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong PT DCVMI untuk fokus pada pengembangan kendaraan niaga ramah lingkungan, sejalan dengan tren global menuju mobilitas hijau.
Pemerintah siap memberikan dukungan berupa insentif fiskal dan nonfiskal untuk mempercepat produksi kendaraan niaga yang memenuhi standar emisi yang lebih ramah lingkungan.
Kemenperin juga akan memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan memperluas jaringan riset dan inovasi di bidang otomotif.
PT DCVMI telah menunjukkan komitmennya dengan mengadopsi standar emisi Euro 4 melalui teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) dan penggunaan Diesel Exhaust Fluid (DEF).
Langkah ini dinilai positif dalam mendukung agenda pemerintah untuk mewujudkan industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pemerintah berharap PT DCVMI terus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang saat ini berada di angka 28,08 persen.
Kemenperin berharap PT DCVMI akan mengembangkan model-model untuk pasar ekspor dengan teknologi Euro 5 dan Euro 6 guna memperkuat posisi di pasar domestik dan internasional.
Secara keseluruhan, peresmian pabrik baru PT DCVMI menandai tonggak penting bagi industri otomotif Indonesia. Komitmen Daimler dan dukungan pemerintah menunjukkan potensi besar Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam industri kendaraan niaga global, khususnya dalam era kendaraan ramah lingkungan. Langkah ini menunjukkan upaya nyata Indonesia dalam memasuki era otomotif yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi di pasar internasional.