20 Pelajar Indonesia Raih Juara Apple Swift Student Challenge 2025

20 Pelajar Indonesia Raih Juara Apple Swift Student Challenge 2025
Sumber: Detik.com

Indonesia kembali berjaya di kancah teknologi internasional! Sebanyak 20 pelajar Indonesia berhasil menjadi pemenang Apple Swift Student Challenge 2025. Kompetisi bergengsi ini diikuti oleh ratusan pelajar dari seluruh dunia, dengan karya-karya aplikasi Playground yang inovatif dan berdampak sosial.

Prestasi ini membuktikan kualitas dan potensi luar biasa generasi muda Indonesia dalam bidang pemrograman dan pengembangan aplikasi. Karya-karya mereka tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga menunjukkan kreativitas dan komitmen untuk menciptakan solusi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

HowEyeSee: Aplikasi Edukasi Imersif untuk Menumbuhkan Empati

Salah satu aplikasi pemenang berasal dari Ali Haidar (23) dari Jakarta. Ia menciptakan HowEyeSee, sebuah aplikasi edukasi yang menggunakan teknologi imersif.

Aplikasi ini dirancang untuk membantu pengguna memahami tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas kognitif, visual, dan motorik. Pengguna dapat “merasakan” pengalaman menjadi penyandang disabilitas melalui permainan interaktif dan simulasi multisensori.

HowEyeSee menggunakan SwiftUI untuk antarmuka pengguna, SceneKit untuk lingkungan 3D interaktif, dan AVFoundation untuk umpan balik visual dan auditori. Dengan demikian, aplikasi ini memadukan pembelajaran yang bermakna dengan pengalaman pengguna yang menyenangkan.

GuardUp: Teman Virtual untuk Mengatasi Perundungan dan Cyberbullying

Stefanus Albert Wilson (20), kembali menorehkan prestasi dengan aplikasi GuardUp. Aplikasi ini membantu pengguna, terutama korban perundungan, membangun ketahanan emosional.

GuardUp menyajikan cerita interaktif, tantangan harian, dan chatbot berbasis CoreML yang responsif terhadap emosi pengguna. Aplikasi ini menjadi teman virtual yang memberikan dukungan emosional secara langsung.

Dikembangkan dengan SwiftUI dan diperkaya dengan AI, soundscapes menenangkan, dan elemen visual yang mendukung, GuardUp menciptakan ruang aman digital. Aplikasi ini menunjukkan manfaat teknologi untuk kesehatan mental.

EaseOut: Mengelola Stres dengan Sentuhan Menenangkan

Stevans Calvin Chandra terinspirasi oleh pengalaman pribadinya untuk menciptakan EaseOut. Aplikasi kesehatan pribadi ini fokus pada pengelolaan stres melalui alat-alat taktil.

EaseOut memiliki simulator detak jantung berbasis Core Haptics yang meniru denyut nadi stabil (84 BPM). Aplikasi ini juga menyediakan mainan fidget digital dengan umpan balik haptik untuk meredakan stres dan kecemasan.

Meskipun dioptimalkan untuk perangkat dengan fitur haptik, EaseOut tetap efektif dalam membantu pengguna mengelola stres sehari-hari. Pengalaman sensorik yang sederhana namun efektif menjadi kunci keberhasilannya.

Dari 350 pemenang global, 50 diantaranya dinobatkan sebagai Distinguished Winner, termasuk beberapa pelajar Indonesia. Mereka berkesempatan menghadiri acara eksklusif di Apple Park dan WWDC 2025.

Keberhasilan 20 pelajar Indonesia ini menunjukkan potensi besar generasi muda dalam menciptakan solusi teknologi inovatif dan berdampak. Prestasi ini menjadi kebanggaan Indonesia dan menginspirasi generasi selanjutnya.

Ketiga aplikasi tersebut, HowEyeSee, GuardUp, dan EaseOut, hanya sebagian kecil dari karya-karya luar biasa yang dihasilkan oleh para pelajar Indonesia. Mereka menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengatasi masalah sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pos terkait