Kecelakaan pesawat Air India AI171 rute Ahmedabad-London pada Kamis, 12 Juni 2025, mengguncang dunia penerbangan. Insiden yang menewaskan ratusan penumpang dan kru ini menandai kecelakaan fatal pertama Boeing 787-8 Dreamliner sejak pesawat tersebut diluncurkan secara komersial pada tahun 2011.
Pesawat yang membawa 242 orang lepas landas dari Bandara Sardar Vallabhai Patel, Ahmedabad sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Beberapa menit kemudian, tragedy terjadi saat pesawat jatuh di kawasan pemukiman, menimbulkan kebakaran besar dan kepulan asap tebal yang terlihat dari jarak berkilometer-kilometer.
Kronologi Kecelakaan dan Panggilan Darurat
Sebelum kecelakaan terjadi, pilot sempat mengirimkan panggilan darurat “Mayday”. Sayangnya, panggilan tersebut tidak mendapat respons dari petugas Pengendali Lalu Lintas Udara. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai prosedur komunikasi dan respon darurat.
Api yang membesar dan asap tebal yang membubung tinggi menjadi pemandangan mengerikan di lokasi kejadian. Tim penyelamat langsung bergegas menuju lokasi untuk melakukan evakuasi dan pemadaman api.
Mengenal Boeing 787-8 Dreamliner: Teknologi dan Kontroversi
Boeing 787-8 Dreamliner, varian pertama dari keluarga 787 Dreamliner, resmi diluncurkan pada tahun 2004. Penerbangan perdananya dilakukan pada 15 Desember 2009, dan mulai beroperasi secara komersial pada Oktober 2011 oleh All Nippon Airways (ANA).
Pesawat ini dirancang untuk menampung antara 210 hingga 248 penumpang dalam konfigurasi dua kelas, dengan jangkauan terbang sekitar 13.530 kilometer. Efisiensi bahan bakarnya menjadi salah satu keunggulan utama pesawat ini.
Salah satu inovasi teknologi utama Boeing 787-8 Dreamliner adalah penggunaan material komposit yang ekstensif, sekitar 50% dari struktur utamanya. Hal ini membuat pesawat lebih ringan dan efisien dalam penggunaan bahan bakar.
Namun, di balik teknologi canggihnya, Boeing 787-8 Dreamliner juga dibayangi beberapa kontroversi. Sejak 2019, Boeing menghadapi sorotan tajam terkait masalah kontrol kualitas di pabriknya.
Masalah tersebut meliputi komponen yang longgar, pin yang tidak terpasang dengan benar, dan klem saluran bahan bakar yang tidak aman. Hal ini bahkan menyebabkan kritik dari maskapai penerbangan terhadap standar produksi Boeing.
Lebih lanjut, penyelidikan kriminal di Italia terhadap pemasok Boeing yang diduga menyediakan material di bawah standar semakin mempertanyakan kontrol rantai pasokan dan keselamatan Dreamliner.
Catatan Operasional dan Masa Depan Boeing 787-8 Dreamliner
Sebelum kecelakaan Air India AI171, Boeing 787-8 Dreamliner memiliki rekam jejak yang baik. Sejak peluncurannya, lebih dari 1.000 unit telah dikirimkan dan telah mengangkut lebih dari satu miliar penumpang.
Pesawat ini dikenal sebagai pesawat berbadan lebar terlaris sepanjang masa, dengan kecepatan dan efisiensi bahan bakar yang unggul. Namun, kecelakaan ini tentu akan memicu evaluasi dan penyelidikan menyeluruh terhadap keamanan dan standar produksi Boeing 787-8 Dreamliner.
Kecelakaan ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan penerbangan dan perlunya pengawasan yang ketat terhadap standar kualitas produksi dan pemeliharaan pesawat. Investigasi yang menyeluruh dan transparan sangat penting untuk mengungkap penyebab kecelakaan dan mencegah tragedi serupa di masa depan.
Meskipun Boeing 787-8 Dreamliner telah terbukti handal dan efisien, kecelakaan Air India ini menandakan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap seluruh proses, mulai dari produksi hingga perawatan. Kepercayaan publik terhadap keselamatan penerbangan harus diutamakan.