Banjir Australia: 11 WNI Terdampak, KJRI Sydney Beri Bantuan

Banjir Australia: 11 WNI Terdampak, KJRI Sydney Beri Bantuan
Sumber: Liputan6.com

Banjir besar melanda Australia Timur pada Kamis, 22 Mei 2025, akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut. Ribuan orang terisolasi dan kesulitan mengakses kebutuhan dasar, termasuk obat-obatan.

Bencana ini menimbulkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Pemerintah setempat dan otoritas terkait tengah berupaya keras mengatasi situasi darurat ini.

Banjir Parah Isolasi Ribuan Warga di Australia Timur

Wali Kota Kempsey Shire di New South Wales, Kinne Ring, melaporkan lebih dari 20.000 warga terisolasi di wilayah pemerintahannya saja. Mereka kesulitan mengakses obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya.

Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales (NSW), Chris Minns, memperkirakan hampir 50.000 orang terdampak banjir di seluruh Mid North Coast. Sungai-sungai meluap hingga ke daerah pedalaman yang subur.

Nasib 11 WNI Terdampak Banjir Australia

KJRI Sydney mengonfirmasi adanya 11 Warga Negara Indonesia (WNI) di Taree yang terdampak langsung banjir. Air dilaporkan memasuki rumah-rumah mereka hingga setinggi lutut.

Meskipun demikian, KJRI Sydney menyatakan ke-11 WNI tersebut dalam kondisi baik. Sebagian memilih untuk tetap tinggal di rumah, sementara yang lain mengungsi.

KJRI Sydney menjelaskan bahwa akses ke lokasi banjir masih terbatas karena jarak tempuh dan kondisi jalan yang sulit. Pemerintah setempat telah menyediakan bantuan bencana berupa akomodasi, subsidi keuangan, dan peralatan rumah tangga.

Sebagian besar WNI yang terdampak berstatus permanent resident dan berhak atas prioritas bantuan dari pemerintah Australia. KJRI Sydney masih berupaya menghubungi WNI di beberapa kota kecil lainnya di Mid North Coast.

WNI terdampak tersebar di beberapa wilayah. Di Taree dan sekitarnya sekitar 50 orang, Wingham sekitar 5 orang dan Oldbar sekitar 5 orang. Pencarian dan pendataan masih terus dilakukan di Gloucester, Harrington, Foster, dan Tuncurry.

Imbauan KJRI Sydney dan Upaya Penanganan Bencana

KJRI Sydney telah mengeluarkan imbauan melalui akun Instagram resmi @indonesiainsyd. Imbauan tersebut berisi seruan kewaspadaan terhadap curah hujan tinggi dan banjir di wilayah kerja KJRI Sydney.

Imbauan tersebut menekankan pentingnya memantau informasi cuaca dan peringatan dari otoritas setempat. Warga diimbau menghindari wilayah rawan bencana dan mempersiapkan perlengkapan darurat.

  • Warga diminta memonitor berita dari media setempat dan pengumuman dari otoritas setempat, termasuk laman http://www.bom.gov.au/australia/warnings.
  • Penting untuk memantau kondisi cuaca dan bencana di sekitar tempat tinggal.
  • Hindari daerah rawan bencana seperti angin kencang, hujan deras, dan banjir.
  • Siapkan perlengkapan untuk antisipasi pemadaman listrik dan evakuasi.
  • Patuhi arahan dari instansi berwenang. Hubungi 000 untuk keadaan darurat dan +61 434 544 478 (WhatsApp) untuk bantuan dari KJRI Sydney.

Sekitar 2.500 petugas darurat telah dikerahkan untuk membantu warga terdampak. Mereka dilengkapi dengan perahu penyelamat, helikopter, dan drone.

Menteri Manajemen Darurat, Kristy McBain, mengingatkan bahwa hujan masih berlangsung dan beberapa sungai belum mencapai puncak luapannya. Kondisi terburuk belum tentu telah lewat.

Kisah Holly Pillotto, warga Taree yang terjebak di lantai atas rumahnya, menggambarkan betapa bahayanya situasi banjir tersebut. Tetangganya pun bernasib sama, terjebak oleh naiknya air dengan cepat.

Banjir di Australia Timur menjadi bukti nyata dampak perubahan iklim dan perlunya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Koordinasi antara pemerintah, otoritas setempat, dan perwakilan negara asing sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga terdampak, termasuk WNI yang berada di wilayah tersebut. Semoga situasi segera membaik dan korban dapat segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

Pos terkait