Hujan deras yang terus menerus melanda Australia timur pada Kamis, 22 Mei 2025, telah mengakibatkan bencana banjir besar. Sungai-sungai meluap, jalan-jalan terendam, dan puluhan ribu warga terjebak.
Bencana ini telah menelan korban jiwa. Seorang pria berusia 63 tahun ditemukan tewas di dalam rumahnya yang terendam banjir di desa kecil Moto, sekitar 400 kilometer timur laut Sydney.
Korban Jiwa dan Ribuan Warga Terisolasi
Selain korban jiwa, hampir 50.000 orang dilaporkan terjebak dan terisolasi akibat banjir yang melanda wilayah tersebut. Banyak warga yang terpaksa memanjat atap rumah mereka untuk menyelamatkan diri.
Operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran pun dilakukan oleh pihak berwenang. Helikopter, perahu, dan drone dikerahkan untuk membantu warga yang terdampak.
Curah Hujan Ekstrem dan Peringatan Bahaya
Intensitas hujan yang sangat tinggi menyebabkan beberapa wilayah di New South Wales menerima curah hujan lebih dari empat bulan dalam waktu hanya dua hari.
Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, Chris Minns, menyampaikan kekhawatirannya dan memperingatkan potensi buruk dalam 24 jam mendatang. Ia menyebut bencana ini sangat mengerikan bagi masyarakat yang terdampak.
Kota Kempsey, pusat pertanian di tepi Sungai Macleay, terkepung banjir tanpa peringatan yang memadai. Wali Kota Kinne Ring menggambarkan suara hujan yang begitu deras dan menakutkan.
Lebih dari 20.000 orang terisolasi hanya di wilayah pemerintahan Wali Kota Ring. Banyak yang kesulitan mengakses obat-obatan dan kebutuhan dasar lainnya. Ia menyebut banjir ini sebagai yang terparah dalam waktu yang cukup lama.
Upaya Penyelamatan dan Dampak Luas
Hampir 50.000 orang diperkirakan terisolasi di wilayah Mid North Coast akibat banjir yang meluas. Sungai-sungai meluap dari perbukitan menuju pedalaman yang subur.
Pihak berwenang masih mencari setidaknya tiga orang yang dilaporkan hilang. Kondisi ini menambah keprihatinan atas dampak luas dari bencana ini.
Dari wilayah pedalaman yang gersang hingga pesisir tropis, sebagian besar Australia telah dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir. Suhu permukaan laut di sekitar benua mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024, menurut Australian National University.
Laut yang lebih hangat menyebabkan lebih banyak uap air di atmosfer, yang berujung pada curah hujan yang lebih intens. Perdana Menteri Minns mengakui peningkatan frekuensi bencana alam dan perlunya peningkatan kesiapsiagaan.
Sekitar 2.500 petugas darurat dikerahkan untuk membantu, dibantu oleh perahu penyelamat, helikopter, dan ratusan drone. Menteri Manajemen Darurat Kristy McBain memperingatkan bahwa fase terburuk belum berakhir karena hujan masih terus turun dan beberapa sungai belum mencapai puncak luapannya.
Warga seperti Holly Pillotto dari Taree menggambarkan situasi yang menegangkan saat ia dan tetangganya terjebak di lantai atas rumah mereka. Ia menyebut situasi ini sangat berbahaya.
Banjir di Australia timur ini menyoroti dampak perubahan iklim yang semakin nyata dan mendesak upaya mitigasi dan adaptasi yang lebih komprehensif. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan solidaritas dalam menghadapi krisis kemanusiaan.