Banjir dahsyat yang menerjang Texas, Amerika Serikat, akhir pekan lalu telah menelan puluhan korban jiwa dan menyita perhatian dunia. Tragedi ini menjadi berita utama di berbagai media internasional, termasuk Indonesia. Selain bencana alam tersebut, perkembangan politik global juga turut mewarnai berita internasional. Ketegangan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan kelompok BRICS menjadi sorotan.
Tragedi Banjir Texas: Korban Jiwa Bertambah, Pencarian Masih Berlanjut
Banjir bandang yang melanda Texas telah menewaskan sedikitnya 78 orang. Angka korban jiwa ini dikhawatirkan masih akan bertambah.
Tim penyelamat masih bekerja keras mencari korban selamat, terutama anak-anak yang hilang akibat terjebak dalam perkemahan saat banjir terjadi.
Presiden AS Donald Trump telah mendeklarasikan bencana di Texas. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat penyaluran bantuan dan sumber daya ke wilayah terdampak.
Sheriff Larry Leitha dari Kerr County melaporkan wilayahnya sebagai daerah yang paling parah terkena dampak banjir. Korban jiwa di daerah tersebut mencapai lebih dari 60 orang, meliputi puluhan orang dewasa dan anak-anak.
Donald Trump Mengamuk ke BRICS, Ancam Tarif Impor Tambahan
Donald Trump melontarkan kecaman keras terhadap kelompok BRICS melalui media sosial Truth Social. Kemarahannya dipicu oleh pernyataan bersama BRICS yang mengkritik tarif impor.
Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap barang impor dari negara-negara anggota BRICS. Ancaman ini termasuk berpotensi berdampak pada Indonesia.
Pernyataan bersama BRICS yang dikeluarkan setelah KTT di Brasil menekankan kekhawatiran akan dampak negatif tarif impor terhadap perekonomian global. Meskipun tidak secara langsung menyebut AS, pernyataan tersebut jelas ditujukan sebagai kritik terhadap kebijakan perdagangan Trump.
Elon Musk dan Partai Barunya: Trump Sebut Gagal Total
Elon Musk, CEO Tesla, baru-baru ini meluncurkan sebuah partai politik baru. Namun, langkah ini mendapat reaksi sinis dari Donald Trump.
Melalui Truth Social, Trump menyebut partai baru Musk sebagai “train wreck” atau kegagalan total. Trump juga mengekspresikan kekecewaannya terhadap langkah Musk.
Komentar Trump tersebut menambah dinamika persaingan politik di Amerika Serikat. Kehadiran partai baru ini dan respons Trump menunjukkan adanya pergeseran kekuatan politik yang menarik untuk diikuti perkembangannya.
Analisis Pernyataan Bersama BRICS: Kritik Terselubung untuk Trump
Pernyataan bersama BRICS yang mengkritik tarif impor memiliki makna tersirat. Meskipun tidak secara eksplisit menyebut Amerika Serikat, pesan tersebut jelas ditujukan kepada pemerintahan Trump.
Para pemimpin BRICS menyatakan keprihatinan mereka terhadap dampak negatif tarif impor terhadap ekonomi global. Hal ini menjadi kritik halus namun tegas terhadap kebijakan proteksionis Trump.
Pernyataan ini mencerminkan upaya BRICS untuk menjaga stabilitas ekonomi global dan menolak kebijakan yang dinilai merugikan negara-negara berkembang.
KTT BRICS 2025: Ketidakhadiran Xi Jinping dan Vladimir Putin
KTT BRICS 2025 di Brasil diwarnai oleh ketidakhadiran dua tokoh penting: Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal ini menimbulkan spekulasi.
Ketidakhadiran Xi Jinping merupakan yang pertama kalinya dalam 12 tahun masa jabatannya sebagai Presiden China. Absennya kedua pemimpin tersebut menambah misteri di balik KTT BRICS tahun ini.
Kejadian-kejadian global ini menunjukkan betapa dinamisnya kondisi politik dan ekonomi internasional saat ini. Baik bencana alam maupun perselisihan antar negara memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat global. Perkembangan selanjutnya dari berbagai isu tersebut patut untuk terus dipantau.
