Drone Sabu Gagal Masuk Lapas Jelekong Bandung: Petugas Beraksi

Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jelekong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba yang cukup canggih. Upaya penyelundupan sabu seberat 25 gram ini dilakukan menggunakan drone, menunjukkan metode yang semakin berkembang dan membutuhkan kewaspadaan tinggi dari petugas keamanan. Keberhasilan penggagalan ini menjadi bukti efektifitas strategi pengamanan yang diterapkan Lapas Jelekong.

Penggagalan Penyelundupan Sabu via Drone di Lapas Jelekong

Petugas keamanan Lapas Jelekong mencurigai sebuah drone yang terbang di atas blok hunian pada Minggu, 8 Juni 2024. Drone tersebut menjatuhkan sebuah bungkusan mencurigakan.

Petugas dengan sigap mengamankan bungkusan tersebut sebelum warga binaan yang diduga terlibat dapat mengambilnya. Kecepatan reaksi petugas menjadi kunci keberhasilan penggagalan ini.

Setelah diperiksa, bungkusan tersebut berisi dua paket sabu dengan berat total sekitar 25 gram. Bukti ini kemudian diserahkan kepada pihak berwajib untuk proses hukum selanjutnya.

Kerjasama Lapas dan Kepolisian dalam Penanganan Kasus

Lapas Jelekong segera berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandung. Barang bukti dan warga binaan yang diduga terlibat diserahkan untuk proses hukum lebih lanjut.

Kerjasama antar lembaga ini menunjukkan komitmen bersama dalam memberantas peredaran gelap narkoba di lingkungan Lapas. Proses hukum yang transparan diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku.

Penanganan kasus ini melibatkan berbagai pihak, memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur. Transparansi dan akuntabilitas menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus ini.

Modus Penyelundupan Narkoba yang Semakin Canggih dan Upaya Pencegahan

Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Jelekong, Muhammad Nurzaman, menyatakan bahwa modus penyelundupan narkoba kini semakin canggih. Teknologi seperti drone dimanfaatkan untuk mengelabui petugas.

Namun, kesiapsiagaan dan kepekaan petugas Lapas Jelekong mampu mengantisipasi upaya penyelundupan tersebut. Pelatihan dan peningkatan kemampuan petugas menjadi faktor kunci dalam menjaga keamanan Lapas.

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung, Ahmad Tohari, menambahkan bahwa kejadian ini menunjukkan kompleksitas tantangan pengamanan di lingkungan pemasyarakatan. Komitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban tetap menjadi prioritas utama.

Pihak Lapas terus memperkuat sistem pengamanan dan pengawasan. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan Lapas yang bersih, aman, dan bebas dari peredaran gelap narkotika. Peningkatan teknologi deteksi dan kerjasama dengan pihak kepolisian juga menjadi bagian dari strategi ini.

Peningkatan teknologi deteksi dan kerjasama dengan aparat penegak hukum lainnya akan terus ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah upaya penyelundupan narkoba melalui berbagai modus, termasuk penggunaan teknologi canggih.

Keberhasilan penggagalan penyelundupan sabu ini patut diapresiasi. Kecepatan dan ketepatan petugas Lapas Jelekong dalam mengantisipasi modus penyelundupan yang semakin canggih menunjukkan kesiapsiagaan yang tinggi. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya peningkatan teknologi dan kerjasama antar lembaga dalam upaya memberantas peredaran gelap narkoba di Indonesia. Komitmen bersama dari seluruh pihak sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan Lapas yang aman dan bebas dari ancaman narkoba.

Pos terkait