Granat Jepang Zaman Perang Dunia II Ditemukan di Banda Aceh

Sebuah granat tangan peninggalan perang dunia kedua ditemukan di Banda Aceh dan telah dijinakkan oleh tim penjinak bom. Penemuan ini menyoroti pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap benda-benda mencurigakan yang mungkin masih tertinggal dari masa konflik masa lalu. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan bahaya laten yang dapat mengancam keselamatan jika benda-benda berbahaya tersebut tidak ditangani dengan benar oleh pihak yang berkompeten.

Warga Banda Aceh, Heri Wijaya (42), secara bertanggung jawab menyerahkan benda yang diduga granat kepada pihak berwajib. Aksi kepedulian warga ini patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya.

Penemuan Granat Tangan di Banda Aceh

Heri Wijaya, warga Gampong Ateuk Pahlawan, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, menemukan benda mencurigakan saat memancing di Gampong Deah Baro, Kecamatan Meuraxa. Ia langsung menyerahkan temuannya ke SPKT Polresta Banda Aceh.

Benda tersebut kemudian diteliti oleh tim Jihandak Gegana Sat Brimob Daerah Aceh. Setelah dipastikan sebagai granat aktif, tindakan penjinakan segera dilakukan.

Proses Penjinakan dan Identifikasi Granat

Tim Jibom Den Gegana Polda Aceh melakukan disposal atau peledakan terkontrol terhadap granat tersebut. Proses peledakan dilakukan di lokasi yang aman, jauh dari pemukiman penduduk, yaitu di bekas galian C di Kecamatan Peukan, Kabupaten Aceh Besar.

Setelah penjinakan, tim mengidentifikasi granat tersebut sebagai granat tangan tipe 97 buatan Jepang. Granat ini diperkirakan merupakan peninggalan militer Jepang dari masa Perang Dunia II.

Sejarah Granat Tangan Tipe 97

Berdasarkan informasi dari Tim Jibom, granat tangan tipe 97 merupakan perlengkapan standar pasukan infanteri Marinir Jepang selama Perang Dunia II, khususnya dalam Perang Sino-Jepang Kedua. Pengembangan granat ini dimulai sejak tahun 1937.

Penemuan ini menjadi bukti nyata sisa-sisa konflik masa lalu yang masih tertinggal hingga saat ini. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dan pengetahuan masyarakat akan potensi bahaya yang masih mengintai.

Imbauan Kepada Masyarakat

Polresta Banda Aceh mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan benda mencurigakan. Jangan sekali-kali mencoba untuk memegang atau menangani benda tersebut sendiri.

Bahaya yang ditimbulkan oleh penanganan yang salah dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kerja sama masyarakat dengan aparat keamanan sangat penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Langkah cepat Heri Wijaya dalam melaporkan temuannya patut dicontoh. Kesigapan dan kesadaran akan potensi bahaya menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan dan keselamatan bersama.

Kejadian ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya benda-benda peninggalan perang dan prosedur yang tepat dalam menghadapi situasi serupa. Kerja sama yang baik antara masyarakat dan aparat keamanan sangat krusial dalam menangani potensi ancaman yang masih tersembunyi di lingkungan sekitar.

Melalui tindakan cepat dan tepat dari semua pihak, potensi bahaya yang ditimbulkan oleh granat tersebut dapat diatasi. Semoga kedepannya, kejadian serupa dapat dicegah melalui peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat.

Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bahaya di lingkungan sekitar. Tetap waspada dan selalu berkoordinasi dengan pihak berwajib jika menemukan hal yang mencurigakan.

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Pos terkait