Jakarta Bangun Tembok Laut Raksasa 19 Km: Proyek Giant Sea Wall

Jakarta Bangun Tembok Laut Raksasa 19 Km: Proyek Giant Sea Wall
Sumber: Liputan6.com

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan bertanggung jawab membangun tanggul raksasa atau Giant Sea Wall sepanjang 19 kilometer di pesisir utara. Ini merupakan penambahan dari komitmen awal sepanjang 12 kilometer.

Penambahan panjang pembangunan Giant Sea Wall ini disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Pernyataan tersebut menyusul permintaan Presiden Prabowo Subianto agar Pemprov DKI turut berkontribusi dalam proyek nasional ini.

Proyek Giant Sea Wall: Perluasan Tanggung Jawab Jakarta

Pramono Anung menjelaskan bahwa awalnya Pemprov DKI hanya bertanggung jawab atas pembangunan Giant Sea Wall sepanjang 12 kilometer. Namun, kini tanggung jawab tersebut bertambah menjadi 19 kilometer.

Penambahan 7 kilometer ini merupakan bagian dari proyek Giant Sea Wall yang lebih besar, membentang sepanjang 500 kilometer dari pesisir utara Banten hingga Jawa Timur.

Pembangunan tahap awal akan dikerjakan bersama Pemprov Banten, kemudian dilanjutkan oleh pemerintah provinsi lainnya.

Pramono Anung menyatakan kesiapan Pemprov DKI untuk menjalankan arahan Presiden Prabowo. Pemprov DKI akan mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan, termasuk pendanaan.

Permintaan Presiden Prabowo untuk Patungan Pembangunan

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah meminta Pemprov DKI Jakarta untuk berpartisipasi dalam pendanaan proyek Giant Sea Wall. Hal ini disampaikan saat beliau menutup Konferensi Infrastruktur ICI 2025.

Proyek Giant Sea Wall diperkirakan menelan biaya sebesar USD 80 miliar secara keseluruhan. Untuk wilayah Teluk Jakarta saja, diperkirakan membutuhkan dana USD 8 miliar hingga USD 10 miliar.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya kontribusi Pemprov DKI mengingat besarnya APBD yang dimiliki. Beliau berharap adanya kerjasama yang solid antar pemerintah daerah.

Partisipasi APBD DKI Jakarta

Presiden Prabowo memperkirakan APBD DKI Jakarta dapat berkontribusi hingga 8 miliar dolar AS untuk proyek ini. Dana tersebut dapat dialokasikan sebesar 1 miliar dolar AS per tahun.

Anggaran yang besar ini menunjukkan besarnya komitmen yang diharapkan dari Pemprov DKI Jakarta untuk turut serta membangun tanggul raksasa guna melindungi wilayah pesisir utara Jawa.

Kerja Sama dengan Pihak Asing dan Prioritas Pembangunan

Presiden Prabowo Subianto juga membuka peluang bagi perusahaan asing untuk berinvestasi dalam proyek Giant Sea Wall. Beberapa negara yang dipertimbangkan adalah China, Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan Timur Tengah.

Meskipun terbuka untuk kerja sama internasional, Presiden menegaskan bahwa Indonesia tetap akan memanfaatkan kekuatan anggaran sendiri untuk memastikan proyek ini berjalan.

Proyek ini diprioritaskan untuk Jakarta dan beberapa kota lain yang sering dilanda banjir rob, seperti Semarang, Pekalongan, dan Brebes.

Presiden Prabowo menekankan urgensi pembangunan Giant Sea Wall mengingat ancaman serius yang ditimbulkan oleh naiknya permukaan air laut terhadap kehidupan masyarakat di pesisir utara Jawa.

Kesimpulannya, pembangunan Giant Sea Wall merupakan proyek strategis nasional yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemprov DKI Jakarta. Komitmen dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta potensi kerja sama internasional, akan menjadi kunci keberhasilan proyek ini dalam melindungi wilayah pesisir dari ancaman banjir rob. Proyek ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan keberlanjutan bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *