Kades Kalteng Bacok Warga Saat Dangdutan: Tiga Luka Parang

Kades Kalteng Bacok Warga Saat Dangdutan: Tiga Luka Parang
Sumber: Kompas.com

Seorang Kepala Desa di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, berinisial P alias BL, kini berurusan dengan hukum. Ia diduga melakukan penganiayaan terhadap tiga warga desanya sendiri. Kejadian ini terjadi saat sebuah acara dangdutan di Desa Tumbang Jala, Kecamatan Petak Malai, Jumat malam, 6 September 2025. Diduga, P saat itu dalam pengaruh minuman keras.

Akibat perbuatannya, tiga warga mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan medis di rumah sakit. Polisi telah mengkonfirmasi kejadian ini dan tengah melakukan penyelidikan.

Kronologi Penganiayaan di Acara Dangdutan

Kapolres Katingan, AKBP Candra Ismawanto, membenarkan peristiwa tersebut. Penyelidikan kini tengah dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Katingan. Kasatreskrim Polres Katingan, Iptu Gusti Muhammad Rifa Adabi, memberikan keterangan lebih detail mengenai kronologi kejadian.

Peristiwa bermula saat korban E, seorang petugas Linmas, berjaga di acara dangdutan. P, yang diduga mabuk, naik ke atas panggung dan memberikan sambutan yang dianggap menyinggung korban E.

Korban E merasa tersinggung dan mendekati P untuk mempertanyakan maksud perkataannya. Terjadi cekcok mulut di atas panggung.

Setelah cekcok, P turun dari panggung dan kembali ke rumahnya. Namun tak lama kemudian, ia kembali ke lokasi acara dengan membawa parang.

Aksi Brutal Kades yang Mabuk

P kemudian mengayunkan parang secara membabi buta. Korban MF mengalami luka robek di telapak tangan kanan. Korban MT juga mengalami luka robek di tangan kanan. Korban E mengalami luka gores di pundak kiri.

P kembali mengayunkan parang dan mengenai bibir atas dan bawah korban E, menyebabkan luka robek. Korban E sempat mendorong P hingga jatuh, dan terjadi pergulatan. Namun, P tetap memegang parang.

Ketiga korban mengalami luka-luka serius akibat penganiayaan tersebut. Mereka membutuhkan perawatan medis di rumah sakit.

Proses Hukum Terhadap Kepala Desa

Saat ini, proses hukum terhadap kepala desa tersebut masih berjalan. Polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi. Aparat penegak hukum berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini.

Penyidik terus bekerja untuk mengumpulkan bukti-bukti yang kuat. Keterangan saksi-saksi juga menjadi kunci dalam mengungkap seluruh rangkaian peristiwa.

Peristiwa ini menjadi sorotan publik. Aksi brutal seorang kepala desa yang diduga mabuk dan melukai warganya sendiri menimbulkan keprihatinan. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masyarakat.

Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum juga perlu terus dijaga. Kasus ini menjadi pembelajaran penting tentang pentingnya tanggung jawab dan etika bagi setiap pemimpin di masyarakat. Semoga proses hukum berjalan lancar dan keadilan ditegakkan.

Pos terkait