Pameran bursa kerja atau job fair yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bogor di GOR Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, pada 16-17 Juni 2025, dipadati pencari kerja. Ribuan pelamar memadati lokasi sejak pagi hari, berharap mendapatkan kesempatan kerja di salah satu dari 25 perusahaan yang berpartisipasi.
Antusiasme tinggi ini mencerminkan tantangan pengangguran di Kabupaten Bogor. Data BPS tahun 2024 mencatat angka pengangguran terbuka mencapai 210.000 orang, atau 7,34 persen dari total angkatan kerja.
Antrean Panjang dan Persaingan Ketat
Sejak pagi, antrean pelamar mengular di GOR Pakansari. Para pelamar, mulai dari lulusan SMA hingga perguruan tinggi, berpakaian formal dan membawa berkas lamaran.
Demi kelancaran proses, panitia membagi peserta ke dalam tujuh gelombang, masing-masing terdiri dari 10 orang. Setiap gelombang mengikuti sesi wawancara dan penyerahan berkas secara langsung kepada perusahaan.
Wahyu (22), salah satu peserta, datang sejak pukul 07.00 WIB untuk mendapatkan nomor antrean awal. Ia melamar posisi administrasi dan berharap langsung mendapat kesempatan wawancara.
Petugas TNI dan panitia dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) berjaga untuk menjaga ketertiban antrean. Proses seleksi berlangsung tertib dan lancar.
Semangat Tinggi Pencari Kerja dengan Disabilitas
Denis (35), warga Citeureup, tetap semangat mengikuti job fair meski memiliki disabilitas akibat stroke ringan. Ia datang bersama adiknya yang juga mencari pekerjaan.
Denis kehilangan pekerjaan pada Desember 2024 karena keterbatasan mobilitasnya. Perusahaan sebelumnya mengharuskan kunjungan ke berbagai toko, yang kini sulit dilakukan Denis.
Ia tidak memprioritaskan jenis perusahaan tertentu. Yang terpenting, perusahaan tersebut menerima kondisinya. Denis memiliki pengalaman 10 tahun di bidang administrasi.
Denis berharap perusahaan lebih inklusif dan memberi kesempatan kepada penyandang disabilitas. Ia menyebutkan banyak teman sesama penyandang disabilitas yang juga membutuhkan pekerjaan.
Dukungan Orangtua dan Upaya Peningkatan Keterampilan
Titi (50), warga Karanggan, diam-diam menyusul anaknya ke job fair. Ia ingin mendukung anaknya yang telah dua tahun mencari pekerjaan tanpa hasil.
Anak Titi telah menyebar banyak lamaran kerja, baik secara daring maupun langsung, namun belum mendapat panggilan. Titi mendaftarkan anaknya ke kursus komputer untuk meningkatkan keterampilan.
Kursus komputer, meliputi Microsoft Office dan Excel, diharapkan dapat meningkatkan daya saing anaknya di pasar kerja. Titi juga mendorong anaknya untuk lebih aktif dan percaya diri.
Kehadiran orangtua seperti Titi menunjukkan besarnya dukungan keluarga dalam upaya mencari pekerjaan. Hal ini turut menggambarkan tantangan yang dihadapi para pencari kerja.
Data Pengangguran dan Upaya Pemerintah
Tingginya angka kunjungan ke job fair menunjukkan besarnya kebutuhan akan lapangan kerja di Kabupaten Bogor. Berdasarkan data BPS tahun 2024, angka pengangguran terbuka mencapai 210.000 orang.
Namun, data internal Pemkab Bogor melalui pendataan by name by address menunjukkan angka yang lebih rendah, sekitar 80.000 orang. Perbedaan data ini perlu diteliti lebih lanjut.
Plt Kepala Disnaker Kabupaten Bogor, Nana Mulyana, menjelaskan bahwa angka pengangguran berdasarkan pendataan by name by address masih di bawah angka provinsi dan nasional. Pemerintah terus berupaya mengurangi angka pengangguran.
Kegiatan job fair merupakan salah satu upaya Pemkab Bogor untuk menekan angka pengangguran dan memfasilitasi pencari kerja bertemu langsung dengan perusahaan. Keberhasilan acara ini bergantung pada partisipasi aktif dari berbagai pihak.
Kesuksesan job fair di GOR Pakansari menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi pengangguran. Namun, upaya berkelanjutan dan terintegrasi masih diperlukan untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkesempatan bagi seluruh warga, termasuk penyandang disabilitas.