Main Luar Ruangan: Rahasia Perkembangan Motorik Anak Optimal

Main Luar Ruangan: Rahasia Perkembangan Motorik Anak Optimal
Sumber: Kompas.com

Anak usia dini, khususnya yang berusia delapan tahun ke bawah, membutuhkan setidaknya 180 menit aktivitas motorik setiap hari. Hal ini penting untuk mendukung perkembangan fisik dan kognitif mereka. Bermain di luar ruangan menjadi salah satu cara efektif untuk mencapai durasi tersebut.

Co-founder BN Montessori, psikolog Pritta Tyas, M.Psi., menekankan pentingnya aktivitas motorik bagi anak. Menurutnya, aktivitas seperti berlari, berjalan, dan bermain bola sangat bermanfaat untuk perkembangan motorik anak.

Pentingnya Aktivitas Motorik di Luar Ruangan

Aktivitas motorik merupakan perkembangan kemampuan mengontrol gerakan tubuh dan memanipulasi objek. Perkembangan motorik yang optimal memungkinkan otot bergerak sesuai perintah otak dan sistem saraf pusat.

Gerakan tubuh pun menjadi lebih terkoordinasi dan terkontrol sesuai keinginan. Hal ini membantu meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan beradaptasi anak.

Pentingnya memenuhi kebutuhan aktivitas motorik anak tidak dapat diabaikan. Jika kebutuhan gerak anak tidak terpenuhi, dapat berdampak negatif pada daya fokus dan kemampuan mengelola emosi.

Mengapa Luar Ruangan Lebih Direkomendasikan?

Ruangan di rumah terkadang membatasi aktivitas motorik anak. Orang tua sering kali khawatir akan kerusakan atau kecelakaan di dalam rumah.

Berbeda dengan ruang terbuka di luar rumah. Area yang lebih luas memungkinkan anak mengeksplorasi lingkungan dan bermain di alam secara bebas.

Anak dapat merasakan sensasi menginjak rumput, bermain tanah atau pasir. Pengalaman sensorik ini merangsang perkembangan motorik dan kreativitas anak.

Selain itu, bermain di alam juga dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak. Mereka bisa membangun benteng dari ranting dan daun, atau bermain peran dengan lingkungan sekitar.

Aktivitas Motorik di Dalam Ruangan: Alternatif yang Tetap Bermanfaat

Meskipun luar ruangan lebih ideal, aktivitas motorik tetap bisa dilakukan di dalam rumah. Beberapa keterampilan motorik tertentu lebih cocok diasah di dalam ruangan.

Contohnya adalah les senam atau kegiatan yang membutuhkan pengawasan lebih ketat. Namun, sebagian besar aktivitas motorik lebih cocok di area luar ruangan yang lebih luas dan alami.

Di alam terbuka, anak lebih bebas bereksplorasi tanpa batasan. Mereka dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan belajar melalui pengalaman langsung.

Sentuhan alam, seperti memegang tanaman atau mengamati ilalang, dapat meningkatkan kemampuan observasi dan pemahaman anak terhadap lingkungan sekitar. Hal ini turut mendukung perkembangan kognitifnya.

Kesimpulannya, memenuhi kebutuhan aktivitas motorik anak usia dini sangat penting. Luar ruangan menawarkan berbagai kesempatan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan motorik anak secara optimal. Walaupun aktivitas di dalam ruangan juga tetap memungkinkan, bermain di alam bebas memberikan pengalaman sensorik dan pembelajaran yang tak tergantikan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak secara holistik. Orang tua dianjurkan untuk menciptakan keseimbangan antara aktivitas indoor dan outdoor guna mendukung perkembangan optimal anak.

Pos terkait