Setelah petualangan singkatnya di Major League Soccer (MLS), Olivier Giroud kembali ke pangkuan Ligue 1. Penyerang veteran berusia 38 tahun ini resmi bergabung dengan Lille dengan status bebas transfer, mengakhiri kontraknya lebih awal bersama LAFC.
Keputusan ini diambil setelah Giroud mengakui bahwa gaya bermain di MLS kurang cocok dengan kemampuannya. Meskipun disambut antusias oleh penggemar LAFC, ia hanya mencetak lima gol dari 38 penampilan.
Kepulangan Giroud ke Ligue 1 dan Alasan Kegagalan di MLS
Giroud menyatakan bahwa perbedaan taktis antara MLS dan liga-liga Eropa menjadi faktor utama kesulitannya di Amerika Serikat. Ia merasa gaya permainan di MLS tidak sepenuhnya sesuai dengan kemampuan dan strateginya.
Kepindahan ke Lille bukan hanya sekadar melanjutkan karier, tetapi juga sebuah momen pulang kampung bagi Giroud. Terakhir kali ia bermain di Ligue 1 adalah pada tahun 2012 bersama Montpellier, klub yang membawanya meraih gelar juara liga dengan torehan 21 gol.
Jejak Karier Cemerlang di Eropa
Sebelum mencoba peruntungan di MLS, Giroud telah menorehkan prestasi gemilang di Eropa. Ia telah meraih berbagai gelar bergengsi bersama klub-klub top seperti Arsenal, Chelsea, dan AC Milan.
Bersama Arsenal, ia memenangkan tiga Piala FA. Kemudian, ia meraih Liga Europa 2019 dan Liga Champions 2021 bersama Chelsea. Prestasi puncaknya di Eropa adalah saat ia membantu AC Milan menjuarai Serie A pada tahun 2022.
Selain prestasi klub, Giroud juga merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa tim nasional Prancis dengan 57 gol. Kontribusinya sangat vital dalam membawa Prancis menjadi juara dunia pada tahun 2018.
Meskipun telah malang melintang di Eropa, Giroud menegaskan dirinya masih dalam kondisi fisik prima. Ia bertekad untuk terus bermain sepak bola profesional sampai tubuhnya tidak mampu lagi.
Tantangan Baru di Lille: Liga Europa dan Ligue 1
Lille, yang finis di posisi kelima Ligue 1 musim lalu, akan berlaga di Liga Europa musim depan. Meskipun sempat mengejutkan dengan keberhasilan mengalahkan Real Madrid di Liga Champions beberapa musim lalu, kini mereka akan berkompetisi di kompetisi kasta kedua Eropa.
Bagi Giroud, kesempatan bermain di Liga Europa dan bersaing di Ligue 1 menjadi tantangan yang menarik. Ia merasa membutuhkan tantangan baru untuk terus memotivasi dirinya dan meningkatkan performa.
Lille akan memulai musim baru Ligue 1 dengan laga tandang melawan Brest pada pertengahan Agustus. Giroud diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi timnya di musim kompetisi yang akan datang.
Dengan pengalaman dan kemampuannya yang mumpuni, Giroud diyakini mampu menjadi sosok penting bagi Lille. Kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan daya saing tim baik di Ligue 1 maupun Liga Europa.
Kisah Olivier Giroud merupakan bukti bahwa seorang pemain sepak bola profesional dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan tantangan. Setelah melewati fase sulit di MLS, ia kembali ke Eropa dengan semangat baru untuk meraih prestasi lebih tinggi bersama Lille.
